PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek ke arah lautan, tak lama usai Kim Jong-un menyatakan siap perang nuklir lawan Amerika Serikat (AS).
Korea Selatan melaporkan Korea Utara telah menembakkan rudal balistik jarak pendek yang mengarah ke laut, Kamis (12/9/2024).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengungkapkan pihaknya telah mendeteksi rudal yang diluncurkan dari Pyongyang.
Baca Juga: Israel Klaim Tawari Yahya Sinwar Jalur Aman Keluar dari Gaza, tapi Ini Syaratnya
Dikutip dari Associated Press, rudal itu terbang sejauh 360 kilometer (km) sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menginstruksikan pejabat setempat untuk memastikan keamanan kapal dan pesawat terbang, tapi dilaporkan tak ada kerusakan.
Laporan dari jarak tempuh rudal menyiratkan senjata itu didesain untuk menyerang target di Korea Selatan.
Pada sambungan telepon trilateral, diplomat Korea Selatan, Jepang, dan AS mengecam peluncuran itu, yang mereka katakan mengancam regional dan perdamaian internasional.
Komando Indo-Pasifik AS secara terpisah menegaskan komitmen keamanan AS untuk Korea Selatan dan Jepang tetap keras.
Kim Jong-un sendiri sebelumnya berjanji untuk menggandakan upaya membuat kekuatan nuklirnya siap untuk perang nuklir dengan AS dan sekutunya.
Hal itu diungkapkan setelah Korea Utara mengungkapkan platform baru yang kemungkinan dirancang untuk menembakkan rudal balistik antarbenua yang lebih kuat, dan menargetkan daratan AS.
Pada pernyataannya yang menandai Hari Berdirinya Korea Utara ke-76, Senin (9/9/2024), Kim Jong-un menegaskan Korea Utara menghadapi ancaman berbahaya.
Menurutnya, hal itu dikarenakan dengan apa yang disebutnya sebagai ekspansi yang ceroboh dari blok militer yang dipimpin AS, yang kini berkembang menjadi basis nuklir.
Seperti diungkapkan Kantor Berita Korea Utara KCNA, Kim Jong-un menegaskan peningkatan itu telah mendorong Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan militernya.
“Korea Utara menggandakan langkah dan upaya untuk membuat semua pasukan bersenjata negara termasuk pasukan nuklir siap untuk perang,” ujar Kim Jong-un seperti dilaporkan KCNA.
Korea Utara sendiri telah menentang penandatanganan panduan pertahanan AS-Korea Selatan yang ditandatangani pada Juli.
Baca Juga: Trump Gunakan Kasus Kematian Anak untuk Kampanye Politik, Ayah Korban: Jangan Sebar Kebencian
Menurut negara Kim Jong-un itu, hal tersebut berarti mengintegrasikan senjata nuklir AS dan senjata konvensional Korea Selatan untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara yang terus meningkat.
Korea Utara mengatakan panduan itu mengungkapkan rencana musuh untuk menyerang mereka.
Pejabat AS dan Korea Selatan telah berulang kali mengatakan mereka tak pernah bermaksud menyerang Korea Utara.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.