Kompas TV internasional kompas dunia

Kebakaran Asrama Sekolah di Kenya, 17 Siswa Tewas, 13 Terluka Parah

Kompas.tv - 6 September 2024, 23:05 WIB
kebakaran-asrama-sekolah-di-kenya-17-siswa-tewas-13-terluka-parah
Bagian dari asrama terlihat setelah kebakaran di Hillside Endarasha Primary di Nyeri, Kenya, Jumat, 6 September 2024. Kebakaran di asrama sekolah di Kenya telah menewaskan beberapa siswa dan membakar beberapa siswa lainnya. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

NAIROBI, KOMPAS.TV — Kebakaran melanda sebuah asrama sekolah di Kenya yang menewaskan 17 siswa dan melukai 13 lainnya dengan luka bakar serius. 

Peristiwa tragis ini terjadi di Hillside Endarasha Primary School, Nyeri County, Kamis (5/9/2024) malam waktu setempat.

Pihak kepolisian menyatakan jumlah korban tewas bisa bertambah karena beberapa siswa yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Juru bicara kepolisian, Resila Onyango, menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya kebakaran.

Dikutip dari The Associated Press, asrama sekolah yang terbakar ini menampung lebih dari 150 anak laki-laki berusia antara 10 hingga 14 tahun.

Pius Murugu, Komisaris Nyeri County, mengungkapkan bahwa bangunan asrama terbuat dari kayu sehingga api dengan cepat melahap seluruh ruangan.

Upaya evakuasi korban pun terkendala oleh kondisi jalan yang berlumpur akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. 

Gubernur Nyeri, Mutahi Kahiga, mengatakan kendala tersebut membuat tim penyelamat kesulitan mencapai lokasi kebakaran tepat waktu.

Sementara itu, puluhan orang tua siswa terlihat cemas menunggu kabar di sekitar area sekolah. Beberapa dari mereka diliputi duka mendalam karena belum bisa menemukan anak-anak mereka di antara korban selamat.

Baca Juga: Misteri Pembunuh Berantai Mutilasi Kenya: Terduga Pelaku Ditahan, tapi Polisi Dicurigai Jadi Dalang

Presiden Kenya, William Ruto, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dalam pernyataan resminya, ia menyebut peristiwa tersebut sebagai tragedi yang "menghancurkan."

"Saya menginstruksikan otoritas terkait untuk melakukan investigasi mendalam. Mereka yang bertanggung jawab atas kejadian ini akan dimintai pertanggungjawaban," tulis Ruto di platform media sosial X.

Wakil Presiden Rigathi Gachagua juga mendesak pihak sekolah untuk memperhatikan pedoman keselamatan yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan, khususnya di asrama-asrama sekolah berasrama. 

Kebakaran di sekolah-sekolah berasrama di Kenya sendiri bukanlah peristiwa yang langka. 

Menurut laporan Kementerian Pendidikan Kenya, kebakaran sering kali terjadi akibat pembakaran yang dipicu oleh kepadatan siswa, penyalahgunaan narkoba, atau protes terhadap kondisi hidup di asrama. 

Pada tahun 2017, kebakaran di sebuah sekolah menengah di Nairobi yang dipicu oleh seorang siswa menewaskan 10 siswa.

Kebakaran paling mematikan terjadi pada 2001, ketika 67 siswa tewas dalam kebakaran asrama di Machakos County. 

Laporan Kementerian Pendidikan juga mencatat bahwa banyak sekolah yang tidak memenuhi standar keselamatan, seperti minimnya pintu darurat dan peralatan pemadam kebakaran.

Pedoman keselamatan yang dikeluarkan kementerian menyebutkan bahwa setiap asrama harus memiliki dua pintu di setiap ujung, pintu darurat di tengah, serta jendela yang tidak dipasangi teralis agar siswa dapat melarikan diri jika terjadi kebakaran. 

Selain itu, setiap asrama harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan alarm kebakaran yang berfungsi baik. 

Baca Juga: Pertamina Menandatangani MoU dengan Guma Africa Group, Berfokus di Kenya dan Afrika Selatan




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x