Namun, Kirby menolak menyebut proposal tersebut sebagai tawaran terakhir, dan tidak berspekulasi tentang kemungkinan jika upaya terbaru ini gagal.
Sementara itu, Netanyahu pada Selasa mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menangguhkan beberapa ekspor senjata ke Israel.
Dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya, Netanyahu menyebut keputusan Inggris sebagai tindakan "memalukan" yang tidak akan mengubah tekad Israel untuk mengalahkan Hamas.
"Israel akan memenangkan perang ini, dengan atau tanpa senjata dari Inggris," tegas Netanyahu di X.
Pemerintah Inggris, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Keir Starmer, mengumumkan penangguhan tersebut pada Senin (2/9/2024).
Meskipun langkah ini tidak berdampak besar secara militer, tindakan ini merupakan upaya tekanan dari sekutu-sekutu Israel yang frustrasi, agar perang di Gaza segera diakhiri.
Tekanan terhadap Israel dari sekutunya semakin meningkat seiring dengan berlanjutnya konflik yang telah berlangsung hampir 11 bulan di Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Hamas, lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas dalam konflik ini.
Meskipun Inggris hanya menjual sebagian kecil senjata dan komponen kepada Israel dibandingkan pemasok utama lainnya seperti AS dan Jerman, Inggris tetap merupakan salah satu sekutu terdekat Israel. Oleh karena itu, keputusan ini memiliki nilai simbolis yang signifikan.
Baca Juga: Brigade Qassam Ancam Israel: Jika Terus Serang Gaza, Tawanan Akan Pulang dalam Peti Jenazah
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.