Vladimir Putin menyebut hubungan antara Rusia dengan Mongolia sedang "berkembang di semua sektor."
Putin pun mengundang Presiden Mongolia menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober menatang.
Kunjungan Putin ke Ulanbaatar disambut protes segelintir demonstran yang segera dibubarkan polisi.
Sebelumnya, Ukraina juga mendesak Mongolia agar menangkap Putin dan membawanya untuk diadili di Den Haag.
Tetapi, Kremlin menanggapi dengan santai surat penangkapan ICC sehubungan kunjungan Putin ke Mongolia.
Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyebut, surat penangkapan ICC tersebut "ilegal" dan hanya "orang gila" yang bakal mencoba menangkap Putin.
Peneliti Mongolia yang sedang menempuh studi di Moskow, Enkhgerel Seded menyebut Mongolia memang berkewajiban menangkap Putin sesuai perjanjian ICC yang mengikat.
Namun, menurutnya, secara historis sebuah negara tidak akan menangkap kepala negara sahabat yang berkunjung.
"Negara kami punya kewajiban terhadap komunitas internasional," kata Seded dikutip Associated Press.
"Namun, saya pikir dalam kasus ini, tidak pantas untuk melakukan penangkapan (Putin)," ujarnya.
Baca Juga: Otoritas Palestina Bakal Daftar BRICS, Vladimir Putin Undang Abbas ke KTT Oktober
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.