JAKARTA, KOMPAS.TV – Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo menjelaskan hal penting dari kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Melalui keterangan tertulis Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Rm Anthonius Gregorius A Lalu, Sabtu (31/8/2024), ia menyebut penting untuk mempelajari gagasan dan teladan hidup Paus Fransiskus.
“Kehadiran fisik Paus Fransiskus di Indonesia sangat penting, tetapi yang juga tidak kalah penting adalah mempelajari gagasan-gagasan dan teladan hidupnya,” kata Ignatius Kardinal Suharyo.
Kardinal Suharyo mengisahkan bahwa Paus Fransiskus memiliki pengalaman otentik akan Allah Yang Maharahim ketika, pada usia 17 tahun, masuk ke kamar pengakuan dan merasakan Kerahiman Allah yang tanpa batas.
Baca Juga: TransJakarta Siapkan Layanan Khusus untuk Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK
Pengenalan akan Allah Yang Maharahim ini berbuah pada transformasi pribadi yang berpengaruh pada transformasi institusi gereja.
Banyak pilihan simbolik tentang ini yang ditunjukkan Paus Fransiskus, pertama-tama dengan memilih moto ketika menjadi uskup dan paus, yakni “Miserando atque eligendo” (Ia melihatnya dengan mata penuh kerahiman dan memanggil dia).
Sementara, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC, melalui keterangan tertulis yang sma, menyatakan Gereja Indonesia sangat bersyukur dan bersukacita menyambut kedatangan Paus Fransiskus.
”KWI bekerja sama dengan Nunsius Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia membentuk panitia pada bulan April 2024 dan sudah bekerja mempersiapkan segala sesuatu sampai saat ini,” ungkap Antonius.
Dijelaskan, ada 56 panitia inti dan 107 relawan inti yang terlibat dalam persiapan ini. Mereka bersama KWI dan pemerintah bekerja sama mengatur logistik, koordinasi keamanan, transportasi, protokol kesehatan, dan publikasi media.
Antonius menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang telah menunjukkan kesungguhan hati dalam menyambut Paus, pemimpin Gereja tetapi juga pemimpin negara Vatikan.
Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Paus ke Indonesia Ignasius Jonan menyatakan hingga saat ini agenda perjalanan Paus Fransiskus masih seperti rencana awal.
”Hingga saat ini agenda perjalanan Paus, seperti sudah diumumkan sebelumnya, masih sesuai rencana,” kata Jonan.
Panitia sudah menggelar persiapan di setiap venue maupun berkoordinasi lintas sektor untuk mempersiapkan yang terbaik pada kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia.
Dari sejumlah agenda Paus Fransiskus di Indonesia, salah satu yang akan melibatkan banyak umat adalah Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Diharapkan seluruh umat yang dapat hadir mengikuti semua saran dan anjuran panitia supaya dapat berjalan lancar.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas saat Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Ini Jalan yang Dialihkan
Sementara, umat yang tidak kebagian tempat agar tidak datang ke GBK karena pasti tidak diizinkan masuk. Sebaiknya mengikutinya lewat siaran televisi atau YouTube.
Untuk diketahui, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus akan mengadakan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura dari tanggal 2 hingga 13 September 2024.
Indonesia menjadi negara pertama yang akan dikunjungi, yakni mulai 3 hingga 6 September 2024, sesudah itu ke Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari tanggal 6 hingga 9 September 2024, Dili (Timor Leste) dari 9 hingga 11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.
Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.