GAZA, KOMPAS.TV – Seorang pejabat Hamas pada Jumat (23/8/2024) menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata akhir bagi Gaza.
Salah satu poin utama yang menjadi ganjalan adalah kehadiran pasukan Israel di perbatasan dengan Mesir.
Osama Badran, salah satu pejabat Hamas menegaskan, Netanyahu ngotot mempertahankan pasukan Israel di jalur perbatasan Philadelphi, yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.
“Ini menunjukkan bahwa Netanyahu menolak untuk mencapai kesepakatan akhir,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip Al Arabiya.
Sementara itu, juru bicara Netanyahu, Omer Dostri, mengungkapkan bahwa tim Israel saat ini berada di Kairo untuk melakukan negosiasi terkait kesepakatan pembebasan sandera.
Namun, negosiasi ini dilakukan tanpa partisipasi Hamas.
Di lapangan, situasi tetap memanas. Saksi mata melaporkan adanya pertempuran sengit di wilayah utara Gaza pada Jumat, dengan penembakan artileri berat di bagian tengah dan tembakan tank di sekitar kota Rafah di selatan.
Militer Israel mengeklaim telah "mengeliminasi puluhan" militan di sekitar Khan Younis dan Deir al-Balah selama 24 jam terakhir.
Konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 10 bulan ini telah menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi warga sipil di Gaza.
PBB melaporkan, puluhan ribu warga sipil kembali mengungsi pekan ini setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi dari Deir al-Balah dan kota Khan Younis di selatan.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Diklaim Ingin Jaminan Keselamatannya Masuk di Syarat Gencatan Senjata
Sumber : Al Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.