Helen Robinson, Kepala Misi Kota Auckland, mengatakan ada delapan keluarga yang melaporkan sudah mengonsumsi permen berbahaya ini sejak hari Selasa, termasuk satu anak.
Karena rasanya yang "sangat aneh," sebagian besar orang langsung memuntahkannya.
Lembaga amal ini biasanya hanya menerima sumbangan makanan yang diproduksi oleh pabrik dan masih dalam kemasan tertutup.
Permen yang berlabel merek Malaysia "Rinda" ini terlihat seperti permen biasa ketika diterima, jelas Robinson.
Peringatan pertama kali datang dari seorang penerima paket makanan yang melaporkan permen dengan rasa yang "tidak enak."
Baca Juga: Setengah Ton Sabu Disita Polisi Filipina, Salah Satu yang Terbesar
Setelah staf mencicipi beberapa permen yang tersisa, mereka langsung menghubungi pihak berwenang.
Salah satu staf harus dilarikan ke rumah sakit setelah mencoba permen itu, begitu juga seorang anak dan seorang remaja yang juga dirawat sebelum akhirnya dipulangkan, kata Baldwin.
Robinson menambahkan bahwa permen tersebut didonasikan sekitar enam minggu lalu.
Namun, belum jelas berapa banyak yang telah tersebar dan berapa yang sebenarnya mengandung metamfetamin.
Pihak produsen permen, Rinda, belum memberikan tanggapan ketika dihubungi oleh The Associated Press.
Adapun metamfetamin adalah jenis narkoba kuat yang sangat adiktif dan mempengaruhi sistem saraf.
Bentuknya seperti kristal putih, tidak berbau, dan rasanya pahit, serta mudah larut dalam air atau alkohol.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.