Kompas TV internasional kompas dunia

Selidiki Dugaan Pelanggaran HAM oleh Ukraina, PBB Minta Akses Masuk Kursk Rusia

Kompas.tv - 14 Agustus 2024, 03:15 WIB
selidiki-dugaan-pelanggaran-ham-oleh-ukraina-pbb-minta-akses-masuk-kursk-rusia
Tim pemantau HAM PBB mendokumentasikan puluhan kasus pembunuhan tawanan perang yang dilakukan oleh Ukraina maupun Rusia, serta penggunaan penyiksaan, perisai manusia, dan penyalahgunaan lainnya terhadap tawanan perang sejak Rusia menyerang negara tetangganya. (Sumber: UN Multimedia)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Tykhyi juga menyebutkan sejak awal musim panas, Rusia telah meluncurkan lebih dari 2.000 serangan dari Kursk ke wilayah Sumy, Ukraina. 

Ia menambahkan, Kiev tidak punya cukup kemampuan untuk melancarkan serangan jarak jauh guna melindungi diri dari serangan tersebut.

"Karena itu, kami perlu membebaskan daerah perbatasan ini dari pasukan Rusia yang menyerang Ukraina atau mendukung teror terhadap warga kami. Kami akan terus melakukannya demi keamanan dan perlindungan Ukraina," lanjut Tykhyi.

Baca Juga: Putin Tutup Pintu Dialog, Tuding Serangan Ukraina ke Kursk Sengaja Sasar Warga Sipil

Panglima Pasukan Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi. Ukraina sesumbar menyatakan pasukannya kini menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah di Kursk, Rusia. (Sumber: AP Photo)

Tykhyi menambahkan serangan lintas batas Ukraina juga membantu menghalangi Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke garis depan di Donetsk. 

Tujuan serangan-serangan ini, katanya, adalah untuk "melindungi nyawa rakyat kami dan menjaga wilayah Ukraina dari serangan Rusia."

Ia juga menegaskan tindakan ini sah dan sesuai dengan hak Ukraina untuk membela diri berdasarkan Piagam PBB.

Pada Selasa lalu, Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina, termasuk tank dan kendaraan tempur lapis baja, menyerang posisi militer mereka di dekat dua desa perbatasan di Kursk. 

Sejak saat itu, Moskow mengeklaim telah berhasil menangkis serangan tersebut, termasuk serangan udara yang dilancarkan ke Kursk dan sekitarnya.

Pada 7 Agustus, Putin menuduh Ukraina melakukan "provokasi besar-besaran" dan "penembakan sembarangan." 

Menanggapi hal itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan, "Rusia yang memulai perang di tanah kami dan mereka harus merasakan akibatnya."


 

 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x