AMMAN, KOMPAS.TV – Yordania memperingatkan Iran dan Israel bahwa negaranya akan "menembak jatuh setiap target" yang melintasi wilayah udaranya di tengah ketegangan antara kedua negara tersebut usai pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu.
Dalam wawancara dengan Al Arabiya, Sabtu (10/8/2024), Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menegaskan negaranya “tidak akan menjadi medan pertempuran bagi pihak mana pun.”
Pernyataan itu muncul di tengah kekhawatiran yang semakin besar tentang potensi konflik besar antara Israel dan Iran. Ketegangan juga terjadi antara Israel dan Hizbullah, organisasi politik dan paramiliter Lebanon.
Ketegangan meningkat setelah serangkaian peristiwa baru-baru ini, termasuk pembunuhan pemimpin Hizbullah, Fouad Shukr, di Beirut, oleh Israel dan Haniyeh di Teheran.
Iran dan Hamas menuduh Israel sebagai pelaku di balik pembunuhan Haniyeh. Hingga kini, Israel belum secara terbuka mengakui maupun membantah tuduhan tersebut.
Namun, menurut laporan The Washington Post, Rabu (7/8/2024), Israel telah mengaku membunuh Haniyeh kepada Amerika Serikat. Laporan itu mengutip tiga sumber yang dekat dengan Gedung Putih tanpa menyebutkan nama.
Sementara kekhawatiran akan pecahnya perang besar antara Israel dan Hizbullah semakin kuat, terutama setelah beberapa bulan terjadi baku tembak lintas perbatasan.
Baca Juga: Menlu Yordania Mendadak ke Iran di Tengah Kekhawatiran Meletusnya Perang Regional
Sementara serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu telah mengakibatkan hampir 40.000 orang tewas.
Sumber : Anadolu/The Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.