Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin yang saat ini bertindak sebagai kepala eksekutif, meminta aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh.
Kepala kepolisian yang baru, Mainul Islam, memerintahkan para polisi untuk kembali bertugas pada Kamis malam untuk melindungi nyawa dan harta benda masyarakat.
Presiden membubarkan parlemen pada Selasa (6/8/2024), membuka jalan bagi pemerintahan sementara yang diharapkan akan menjadwalkan pemilu baru. Namun, belum jelas kapan pemilu tersebut akan dilaksanakan.
Shahabuddin menunjuk Yunus sebagai kepala pemerintahan sementara, bekerja sama dengan militer dan pemimpin mahasiswa.
Yunus, seorang ekonom dan bankir, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2006 atas usahanya mengembangkan pasar mikro kredit.
Kekerasan yang terjadi di sekitar pengunduran diri Hasina telah menewaskan setidaknya 109 orang, termasuk 14 polisi, dan melukai ratusan lainnya, menurut laporan media yang belum bisa dikonfirmasi secara independen.
Baca Juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus Ditunjuk Memimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh Usai Hasina Lengser
United News of Bangladesh melaporkan, di distrik Satkhira, 596 tahanan kabur setelah penyerangan penjara pada Senin (5/8/2024) malam.
Rumah-rumah mantan menteri dan anggota parlemen dari partai Hasina dirusak dan dijarah. Orang-orang terlihat mengambil barang-barang berharga dari rumah adik perempuan Hasina di daerah Gulshan, Dhaka.
Media lokal juga melaporkan banyak korban tewas dalam dua hari kekerasan sejak pengunduran diri Hasina adalah pejabat-pejabat partai berkuasa, terutama di luar Dhaka.
Ada juga laporan kekerasan terhadap pemimpin Hindu dan minoritas lainnya, meski belum bisa dikonfirmasi.
Politisi oposisi secara terbuka mengimbau masyarakat untuk tidak menyerang kelompok minoritas, sementara pemimpin-pemimpin mahasiswa meminta pendukungnya menjaga kuil Hindu dan tempat ibadah lainnya.
Kekacauan dimulai pada Juli dengan protes menentang sistem kuota pekerjaan pemerintah, yang menurut kritikus menguntungkan orang-orang yang berhubungan dengan partai Hasina.
Protes ini berkembang menjadi tantangan lebih besar terhadap pemerintahan Hasina selama 15 tahun, yang ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, tuduhan pemilu curang, dan penindasan brutal terhadap lawan-lawan politiknya.
Lebih dari 300 orang tewas dalam beberapa minggu saja.
Pemilihan Yunus dengan cepat setelah pengunduran diri Hasina menciptakan kekosongan kekuasaan dan masa depan yang tidak pasti bagi Bangladesh, yang memiliki sejarah pemerintahan militer dan politik yang kacau.
Militer memiliki pengaruh besar di negara yang telah mengalami lebih dari 20 kudeta atau upaya kudeta sejak kemerdekaannya dari Pakistan pada 1971.
Jenderal Waker-uz-Zaman mengatakan pada Senin bahwa dia mengambil alih kendali sementara saat pemerintahan baru dibentuk.
Banyak yang khawatir kepergian Hasina bisa memicu ketidakstabilan lebih lanjut di negara berpenduduk sekitar 170 juta orang yang sudah menghadapi angka pengangguran yang tinggi, korupsi, dan perubahan iklim.
Hasina (76 tahun) terpilih untuk periode keempat berturut-turut pada Januari lalu dalam pemilu yang diboikot oleh lawan-lawan politik utamanya. Ribuan anggota oposisi dipenjara sebelum pemilu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.