Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris Rusuh, Kemlu Umumkan Kontak Kekonsuleran untuk WNI, Ini Nomornya

Kompas.tv - 6 Agustus 2024, 20:00 WIB
inggris-rusuh-kemlu-umumkan-kontak-kekonsuleran-untuk-wni-ini-nomornya
Polisi menghalangi massa yang hendak menyerbu sebuah hotel yang digunakan untuk menampung imigran di Rotherham, Inggris, Minggu (4/8/2024). (Sumber: Danny Lawson/PA via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

Anggota parlemen setempat, Patrick Hurley, mengatakan kerusuhan yang dilakukan oleh "penjahat-penjahat mabuk" itu diakibatkan oleh "propaganda dan kebohongan" yang menyebar di media sosial.

Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban kerusuhan di Inggris. Pihak kepolisian sendiri dilaporkan telah menangkap ratusan orang sehubungan kerusuhan di berbagai kota.

Kerusuhan juga dilaporkan terjadi di kota-kota Inggris yang dihuni WNI.

Menurut data Kemlu, sebagian besar WNI di Inggris tercatat bermukim di Manchester (532 orang), Leeds (467), Nottingham (290), Bristol (228), Liverpool (134), dan London (3.279).

Per Selasa (6/8), kerusuhan yang dipicu isu anti-imigran dan anti-Islam di Inggris Raya masih terjadi di berbagai kota.

Di Belfast, Irlandia Utara, seorang pria paruh baya dilaporkan mengalami luka serius usai dikeroyok massa.

Massa di Belfast juga dilaporkan membakar sebuah supermarket yang dimiliki seorang imigran. Mobil polisi turut dibakar dalam insiden ini.

"Aparat berhasil menjinakkan api kecil tersebut sebelum membesar," demikian keterangan polisi Belfast dikutip The Guardian.

Baca Juga: Kerusuhan di Inggris Meluas Buntut Penikaman Anak, Kelompok Sayap Kanan Incar Kelompok Muslim

Penikaman di Southport adalah serangan terbaru di Inggris yang menghadapi meningkatnya kejahatan yang menggunakan pisau (knife crime).

Dilansir Associated Press, serangan terburuk terhadap anak-anak di Inggris terjadi pada 1996. Saat itu, Thomas Hamilton menembak dan membunuh 16 anak TK dan seorang guru mereka di sebuah sekolah di Dunblane, Skotlandia.


 




Sumber : Kompas TV, Associated Press, The Guardian




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x