Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Bom Waduk Air Bersih Gaza, PBB: Langgar Hukum Internasional, Harus Dipertanggungjawabkan

Kompas.tv - 30 Juli 2024, 11:36 WIB
israel-bom-waduk-air-bersih-gaza-pbb-langgar-hukum-internasional-harus-dipertanggungjawabkan
Warga Palestina yang mengungsi akibat bombardir Israel, mengantre untuk mendapatkan air bersih di kamp pengungsian di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 19 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Mohammed Dahman)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

 

JENEWA, KOMPAS.TV - Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Senin (29/7/2024), menyatakan tindakan Israel mengebom objek-objek penting bagi kelangsungan hidup penduduk sipil, seperti waduk air bersih di Gaza, melanggar hukum internasional.

Pernyataan ini merespons serangan Israel terhadap waduk air minum warga Palestina di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.

"Berdasarkan hukum humaniter internasional, dilarang keras untuk menyerang objek-objek sipil," kata juru bicara Kantor HAM PBB, Jeremy Laurence, kepada Anadolu, Senin. 

Ia menambahkan, tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional yang mengatur perlindungan terhadap warga sipil dalam konflik.

Laurence juga mengkritik kurangnya upaya Israel untuk memastikan akuntabilitas berdasarkan hukum humaniter internasional (International Humanitarian Law/IHL) dan hukum HAM internasional (International Human Rights Law/IHRL). 

"Kantor Hak Asasi Manusia tidak menerima informasi apa pun tentang investigasi apa pun oleh Israel terhadap insiden khusus penghancuran cadangan air tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Sejumlah Tentara Israel Diduga Perkosa Tahanan Pria Palestina, 10 Orang Diperiksa

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu duduk dalam sebuah kendaraan militer saat mengunjungi pasukan Israel di Rafah, kota di bagian selatan Jalur Gaza, Palestina, Kamis (18/7/2024). (Sumber: Avi Ohayon/Kantor PM Israel via AP)

Ia juga menekankan, dengan kegagalan Israel dalam memastikan akuntabilitas atas pelanggaran serius terhadap IHL dan IHRL yang terdokumentasikan dengan baik, maka penyelesaian di tingkat internasional sangat penting untuk mengatasi kesenjangan akuntabilitas yang sudah berlangsung lama.

Kalangan aktivis baru-baru ini merilis sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang tentara Israel menanam alat peledak di waduk utama Tal al-Sultan di Rafah, yang kemudian diledakkan. 

Pada Senin, militer Israel mengakui tentaranya bertanggung jawab atas pengeboman waduk air di Tal al-Sultan.

Baca Juga: Israel Bunuh 10.000 Siswa dan 400 Guru di Gaza, 76 Persen Sekolah Rusak Parah

Salah seorang tentara mengunggah video ledakan di media sosial dengan judul "Penghancuran waduk Tel Sultan untuk menghormati Shabbat," menurut harian Israel Haaretz.

Lembaga-lembaga lokal dan kota-kota di Gaza telah berulang kali menuduh militer Israel sengaja menghancurkan jaringan air, sumur, dan fasilitas desalinasi air, yang memperburuk krisis air minum.

Selain itu, pembatasan bahan bakar yang diberlakukan oleh Israel semakin menghambat pengoperasian fasilitas desalinasi yang tersisa di Gaza.

Krisis Air Bersih di Gaza

Pada 5 Maret lalu, PBB mengatakan "lebih dari 80 persen rumah tangga di Gaza kekurangan air bersih yang aman."

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan tim PBB yang menangani air bersih dan sanitasi di Gaza menghadapi "kondisi-kondisi yang sangat menantang" karena padatnya lokasi-lokasi penampungan pengungsi.

Dujarric kala itu mengatakan, "340 orang harus berbagi satu toilet dan hanya ada satu pancuran untuk sekitar 1.300 orang. Itu rata-ratanya."


 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x