YERUSALEM, KOMPAS.TV – Seorang tahanan Palestina dilaporkan menjadi korban pemerkosaan sejumlah tentara Israel di Penjara Sde Teiman di Gurun Negev, bagian selatan Israel.
Saluran penyiaran publik Israel, KAN, Senin (29/7/2024), melaporkan tahanan tersebut dibawa ke rumah sakit dengan cedera parah di bagian intimnya, hingga membuatnya tidak bisa berjalan.
Penyelidik polisi Israel dilaporkan sudah tiba di fasilitas penahanan itu untuk menangkap para tentara yang diduga terlibat dalam pemerkosaan tersebut.
Radio Angkatan Darat Israel menyebut 10 tentara ditahan untuk diperiksa sebagai bagian dari investigasi terkait penyiksaan mengerikan itu.
Sejumlah laporan juga mengungkapkan kekerasan berat dialami para tahanan Palestina di fasilitas terkenal tersebut sejak dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza.
Baca Juga: Iran Peringatkan Israel Jangan Serang Lebanon Usai Menggempur Golan, Risikonya Bakal Dahsyat
Militer Israel umumnya membantah tuduhan perlakuan buruk terhadap tahanan. Menanggapi tuduhan perlakuan kasar yang memicu kasus pengadilan, Israel mengatakan sedang memindahkan sebagian besar tahanan Palestina dari Sde Teiman dan memperbarui fasilitas tersebut.
Media Israel melaporkan petugas polisi militer yang tiba di Sde Teiman untuk menahan para tentara disambut demonstrasi dan kerusuhan.
Puluhan pendukung tentara yang diduga melakukan pemerkosaan, menerobos gerbang Sde Teiman, mengibarkan bendera Israel, dan meneriakkan kata “memalukan.”
Baca Juga: Israel Bunuh 10.000 Siswa dan 400 Guru di Gaza, 76 Persen Sekolah Rusak Parah
Saat ini, Mahkamah Agung Israel sedang mempertimbangkan petisi dari organisasi hak asasi manusia Israel untuk menutup Penjara Sde Teiman, di mana para tahanan Palestina dari Gaza mengalami penyiksaan dan tidak mendapatkan perawatan medis.
Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel diperkirakan telah menahan ribuan warga Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan tenaga medis.
Dalam beberapa bulan terakhir, militer Israel telah membebaskan puluhan tahanan Palestina dari Gaza dalam kondisi kesehatan yang buruk, dengan tubuh mereka penuh bekas penyiksaan.
Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Erdogan Ungkap Kans Turki Invasi Israel untuk Bantu Palestina, Tel Aviv Berang
Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 39.360 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 90.900 orang terluka sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober tahun lalu.
Wilayah Gaza mengalami kehancuran besar-besaran di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Mahkamah Internasional (ICJ) menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari serangan Israel sebelum kota tersebut diserang pada 6 Mei lalu.
Sumber : Anadolu/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.