Masalah ini rumit bagi Starmer dan partainya.
Starmer, mantan pengacara hak asasi manusia, berada di bawah tekanan dari partainya untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap krisis yang sedang berlangsung di Gaza.
London juga menjadi tempat protes besar yang mengecam tindakan Israel yang bertujuan untuk memberantas kelompok militan Hamas dan juga melaporkan tingkat insiden antisemitik yang mencapai rekor tertinggi.
Baca Juga: ICC Izinkan Inggris Ajukan Argumen Hukum soal Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Partai Buruh kehilangan dukungan dan kursi yang diharapkan mereka menangkan setelah Starmer awalnya menolak menyerukan gencatan senjata segera setelah Israel membalas serangan militan Hamas pada 7 Oktober.
Partai tersebut masih berupaya pulih dari noda skandal yang melibatkan tuduhan antisemitisme terhadap kepemimpinan pendahulunya, Jeremy Corbyn.
Starmer baru-baru ini mengembalikan dana untuk badan bantuan Palestina PBB UNRWA, yang ditangguhkan oleh pemerintah Sunak bulan Januari.
Dia juga mengatakan negara Palestina memiliki “hak yang tidak dapat disangkal” untuk diakui sebagai bagian dari proses perdamaian.
Sacha Deshmukh, kepala eksekutif Amnesty International Inggris, memuji keputusan Starmer untuk tidak menantang tindakan di pengadilan Den Haag.
“Ini adalah intervensi yang sangat keliru oleh pemerintah sebelumnya,” kata Deshmukh. “Alih-alih mencoba menggagalkan investigasi Palestina yang sangat dibutuhkan oleh ICC, Inggris seharusnya mendukung upaya untuk membawa semua pelaku kejahatan perang dan kemungkinan genosida ke pengadilan.”
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.