Kompas TV internasional kompas dunia

250 Balon Sampah Korea Utara Jatuh di Korea Selatan, Ganggu Aktivitas Penerbangan di Seoul

Kompas.tv - 25 Juli 2024, 06:50 WIB
250-balon-sampah-korea-utara-jatuh-di-korea-selatan-ganggu-aktivitas-penerbangan-di-seoul
Tentara Angkatan Darat Korea Selatan mengumpulkan sampah yang berasal dari sebuah balon yang diduga dikirim Korea Utara di Incheon, Korea Selatan, Rabu (24/7/2024). (Sumber: Lim Sun-suk/Yonhap via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

SEOUL, KOMPAS.TV - Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan, sekitar 300 balon sampah Korea Utara terdeteksi melayang di udara pada Rabu (24/7/2024) pukul 16.00 waktu setempat. Jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah. 

Dari jumlah tersebut, Yonhap melaporkan, sekitar 250 balon telah jatuh, sebagian besar di wilayah Seoul dan Provinsi Gyeonggi yang berada di utara.

Akibat balon-balon tersebut, proses pendaratan dan lepas landas pesawat sempat ditangguhkan di Bandara Internasional Gimpo, Seoul.

Pesawat dilarang mendarat atau lepas landas dari bandara tersebut selama sekitar satu jam hingga pukul 18.11 waktu setempat karena keberadaan "tiga balon tak dikenal" yang diduga berasal dari Korea Utara.

Operator bandara mengatakan insiden tersebut hanya menyebabkan sedikit penundaan pada jadwal penerbangan.

Sebelumnya, pada Rabu, setidaknya satu balon sampah Korea Utara jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.

Layanan keamanan presiden Korea Selatan mengonfirmasi sampah yang mendarat di kompleks kepresidenan di pusat Seoul tidak mengandung bahan berbahaya dan tidak ada yang terluka. 

Meski Korea Utara diduga tidak memiliki teknologi canggih untuk menjatuhkan balon pada target tertentu, beberapa ahli menyarankan Korea Selatan untuk menembak jatuh balon yang masuk demi melindungi fasilitas utama dari potensi zat berbahaya.

Peluncuran balon terbaru Korea Utara terjadi beberapa hari setelah Korea Selatan meningkatkan siaran lagu-lagu K-pop dan pesan propaganda melintasi perbatasan kedua negara. 

Baca Juga: Hubungan Militer Rusia-Korea Utara Makin Kuat, Sinyal Bahaya bagi AS dan Sekutunya

Aksi saling balas ala Perang Dingin itu menimbulkan ketegangan. Kedua belah pihak saling mengancam langkah yang lebih keras dan memperingatkan konsekuensi serius.

Para pejabat pemerintah Seoul sebelumnya mengatakan Korea Utara menggunakan angin untuk menerbangkan balon ke arah Korea Selatan.

Beberapa balon yang diluncurkan sebelumnya dilengkapi pengatur waktu yang diduga dimaksudkan untuk meletuskan kantong sampah di udara.

Korea Selatan menghindari menembak balon Korea Utara karena adanya potensi kerusakan akibat peluru yang jatuh dan potensi balon berisi zat berbahaya. 

Dalam beberapa minggu terakhir, lebih dari 2.000 balon Korea Utara yang ditemukan di Korea Selatan, membawa sampah seperti kertas bekas, potongan kain, puntung rokok, dan bahkan kotoran.

Korea Utara menyatakan peluncuran balon-balon sampah adalah respons terhadap aktivitas Korea Selatan yang menyebarkan selebaran politik melintasi perbatasan.

Korea Selatan meningkatkan siaran propaganda anti-Korea Utara dari pengeras-pengeras suara di semua situs utama sepanjang perbatasan darat kedua negara. 

Siaran tersebut termasuk lagu-lagu K-pop dan berita tentang perkembangan ekonomi Korea Selatan, serta pembelotan seorang diplomat senior Korea Utara.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengancam tindakan balasan baru terhadap penyebaran selebaran oleh warga sipil Korea Selatan.

Ia memperingatkan, "sampah" Korea Selatan harus siap membayar "harga yang mengerikan dan mahal" atas tindakan mereka.

Baca Juga: Balon Sampah Korut Jatuh di Kompleks Kantor Presiden Korsel


 




Sumber : Associated Press/Yonhap




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x