Kompas TV internasional kompas dunia

Direktur Secret Service Mundur usai Penembakan Donald Trump

Kompas.tv - 23 Juli 2024, 23:15 WIB
direktur-secret-service-mundur-usai-penembakan-donald-trump
Direktur Secret Service atau Dinas Rahasia AS Kimberly Cheatle memberikan kesaksian dalam sidang Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR AS terkait penembakan Donald Trump, di Capitol Hill, Washington, Senin, 22 Juli 2024. (Sumber: AP Photo/Rod Lamkey, Jr.)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

"Kita harus membangun kembali kepercayaan dan keyakinan rakyat Amerika terhadap Secret Service sebagai agensi."

Pada hari yang sama, Johnson dan pemimpin Partai Demokrat, Hakeem Jeffries, mengumumkan pembentukan gugus tugas bipartisan untuk menyelidiki percobaan pembunuhan terhadap Trump dan kegagalan keamanan yang menyertainya.

Presiden Joe Biden, dalam pernyataannya, mengucapkan terima kasih atas dedikasi Cheatle selama puluhan tahun dalam layanan publik. Biden juga menyatakan akan segera menunjuk pemimpin baru Secret Service.

“Cheatle telah mendedikasikan diri dan mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi negara kita,” kata Biden. 

“Saya berharap yang terbaik untuknya. Penyidikan independen untuk mengungkap apa yang terjadi pada 13 Juli terus berlanjut, dan saya berharap dapat menilai kesimpulannya. Kita semua tahu bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali," ucapnya.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Secret Service, Cheatle telah mengabdi di agensi tersebut selama 27 tahun.

Baca Juga: Dokter Pribadi Ungkap Peluru Senapan Serbu Hanya 0,5 Sentimeter dari Menembus Kepala Trump

Ia sempat meninggalkan Secret Service pada tahun 2021 untuk bekerja sebagai eksekutif keamanan di PepsiCo sebelum diminta kembali oleh Presiden Biden pada 2022 untuk memimpin badan yang beranggotakan 7.800 orang yang terdiri dari agen khusus, petugas berseragam, dan staf lainnya, tersebut.

Cheatle mengambil alih kepemimpinan di tengah kontroversi mengenai pesan teks yang hilang saat ribuan pendukung Trump menyerbu gedung Capitol pada 6 Januari 2021, setelah kekalahannya dalam pemilu 2020 melawan Biden. 

Selama bertugas di agensi tersebut, Cheatle menjadi wanita pertama yang diangkat sebagai asisten direktur operasi perlindungan, divisi yang memberikan perlindungan kepada presiden dan pejabat tinggi lainnya, di mana ia mengawasi anggaran sebesar 133,5 juta dolar AS atau sekitar Rp2,17 triliun.

Ia juga adalah wanita kedua yang memimpin Secret Service. 

Baca Juga: Donald Trump Tanggapi Joe Biden Mundur dari Pilpres AS: Dia Tidak Layak dari Awal


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x