Kompas TV internasional kompas dunia

China dan Filipina Capai Kesepakatan Hentikan Bentrokan di Laut China Selatan yang Bisa Libatkan AS

Kompas.tv - 22 Juli 2024, 07:41 WIB
china-dan-filipina-capai-kesepakatan-hentikan-bentrokan-di-laut-china-selatan-yang-bisa-libatkan-as
Anggota Penjaga Pantai Filipina memegang bendera saat kedatangan kapal pelatihan angkatan laut China, Qi Jiguang, untuk kunjungan persahabatan di pelabuhan Manila, Filipina, 14 Juni 2023. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Bentrokan keras ini melukai beberapa personel angkatan laut Filipina, termasuk satu yang kehilangan ibu jarinya, dalam perkelahian kacau yang terekam dalam video dan foto yang kemudian dipublikasikan oleh pejabat Filipina.

China dan Filipina saling menyalahkan atas konfrontasi tersebut dan masing-masing menegaskan hak kedaulatan mereka atas pulau karang itu, yang disebut Filipina sebagai Ayungin, dan China sebagai Ren'ai Jiao.

Baca Juga: Klaim Beijing di Laut China Selatan Picu Protes ASEAN, PM Li Qiang Ingatkan Pentingnya Ekonomi China

Sebuah kapal perang Angkatan Laut China terlihat di perairan yang diperebutkan di Laut China Selatan, Rabu, 4 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Joeal Calupitan)

AS dan sekutu utamanya di Asia dan Barat, termasuk Jepang dan Australia, mengecam tindakan China di pulau karang tersebut. Mereka menyerukan penegakan hukum dan kebebasan navigasi di Laut China Selatan, jalur perdagangan global utama dengan area penangkapan ikan yang kaya dan deposit gas bawah laut.

Selain China dan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan juga terlibat dalam sengketa teritorial yang semakin tegang di perairan tersebut, yang dianggap sebagai potensi titik konflik dan garis patahan yang sensitif dalam persaingan regional AS-China.

Militer AS mengerahkan kapal perang dan jet tempur selama beberapa dekade dalam apa yang mereka sebut patroli kebebasan navigasi dan penerbangan, yang ditentang oleh China dan dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas regional.

Washington tidak punya klaim teritorial di perairan yang disengketakan tetapi berulang kali memperingatkan, mereka berkewajiban membela Filipina, sekutu perjanjian tertua mereka di Asia, jika pasukan, kapal, dan pesawat Filipina diserang, termasuk di Laut China Selatan.

Salah satu dari dua pejabat Filipina mengatakan konfrontasi 17 Juni mendorong Beijing dan Manila mempercepat pembicaraan on-and-off mengenai pengaturan yang akan mencegah konfrontasi di Pulau Karang Thomas.

Selama pertemuan terakhir dalam empat hari terakhir, dua tuntutan China yang menjadi poin utama perselisihan dihapus dari draf kesepakatan.

China sebelumnya mengatakan akan mengizinkan makanan, air, dan pasokan dasar lainnya diangkut oleh Filipina ke pasukannya di pulau karang jika Manila setuju untuk tidak membawa bahan konstruksi untuk memperkuat kapal yang runtuh, dan memberi tahu China sebelumnya serta hak untuk memeriksa kapal-kapal tersebut untuk bahan-bahan tersebut, kata pejabat itu.

Filipina menolak syarat-syarat tersebut, dan kesepakatan akhir tidak mencantumkannya.


 

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x