Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Israel Terbaru di Zona Aman Gaza Tewaskan Puluhan Warga Palestina

Kompas.tv - 17 Juli 2024, 02:05 WIB
serangan-israel-terbaru-di-zona-aman-gaza-tewaskan-puluhan-warga-palestina
Seorang tentara Israel bergerak di atas tank di dekat perbatasan Israel-Gaza, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Minggu, 14 Juli 2024. (Sumber: AP Photo/Tsafrir Abayov)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

Serangan lainnya menghantam kamp pengungsi Nuseirat dan Zawaida di Gaza tengah yang menewaskan setidaknya 24 orang. Selain itu, sebuah serangan mengenai sekolah PBB di Nuseirat, menewaskan setidaknya sembilan orang. 

Militer Israel mengatakan militan Hamas beroperasi dari sekolah tersebut untuk merencanakan serangan, meskipun klaim tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Serangan udara di Khan Younis dan kota Rafah di selatan menewaskan 12 orang, sementara militer Israel melaporkan bahwa pesawat tempur mereka menghantam sekitar 40 target di Gaza selama sehari terakhir. 

Target tersebut termasuk pos pengamatan, struktur militer Hamas, dan bangunan yang dipasangi bahan peledak.

Seperti yang diketahui, konflik meletus pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel Selatan, menyebabkan 1.200 kematian warga Israel dan sekitar 250 orang disandera. 

Sejak itu, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 38.600 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Akibat perang ini, mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza hidup dalam kondisi memprihatinkan dengan akses terbatas ke bantuan kemanusiaan.

Mereka pun mengalami kelaparan dan terancam akan kelaparan massal yang bisa menyebabkan bencana krisis manusia yang tidak terhindarkan.

Meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat pada Israel untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, donasi bebas pajak kepada kelompok-kelompok sayap kanan yang menghalangi pengiriman bantuan diizinkan oleh kedua negara. 

Baca Juga: Menteri Israel Desak Netanyahu Aneksasi Tepi Barat, Klaim Wilayah Itu Milik Israel


 

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x