IOWA, KOMPAS.TV - Seorang perempuan melaporkan pasangan kencannya ke polisi setelah merasa hilang rasa atau “ilfil” saat menemuinya.
Sumaya Thomas, perempuan 18 tahun yang tinggal di Iowa, Amerika Serikat (AS), membuat laporan palsu ke polisi.
Laporan palsu tersebut ditujukan terhadap pria yang seharusnya bekencan dengannya.
Baca Juga: Nasib Komandan Militer Hamas Mohammed Deif Belum Diketahui, tapi Wakilnya Kembali Dibunuh Israel
Dikutip dari Oddity Central, Jumat (12/7/2024), Thomas seharusnya melakoni kencan romantis dengan pria yang ditemuinya di aplikasi kencan.
Namun, ketika pria itu tiba di rumahnya, 16 Juni, perempuan tersebut langsung merasa "ilfil".
Hal itu membuatnya memutuskan untuk tak berhubungan dengannya.
Tetapi, bukannya tak mempedulikan atau memberikan alasan untuk membatalkan kencan, ia malah menghubungi polisi.
Ia langsung membuat cerita bahwa pria di depan pintunya merupakan mantan kekasihnya yang kasar, dan membuatnya hamil 7 bulan. Thomas pun meminta polisi untuk mengusir dari rumahnya.
Kepada operator 911, Thomas mengatakan pria yang ada di pintu depannya itu telah memukul, meninju, menendang dan menurusknya.
Polisi pun langsung dikerahkan ke lokasi rumah Thomas.
Namun, begitu polisi mendatangi rumah Thomas, mereka tak menemukan orang kasar yang memukul pintu.
Yang ada adalah seorang pria yang tenang, yang berusaha meninggalkan rumah Thomas.
Ketika polisi memberhentikannya, dan menanyakan hubungannya dengan sang perempuan, ia menjelaskan bahwa baru bertemu dengan Thomas di aplikasi kencan dan seharusnya mereka berkencan pada malam itu.
“Pada pembicaraan kemudian diketahui bahwa ia telah jujur, dan hanya ingin bertemu dengan perempuan itu,” menurut pernyataan tertulis atas kasus tersebut.
Namun, sang perempuan mengatakan bahwa mereka saling kenal, dan ia hamil dengan bayinya.
Thomas juga mengeklaim bahwa ia tengah hamil bayi lelaki tersebut.
Ia mengatakan bahwa pria tersebut telah melakukan tindak kekerasan selama hubungan mereka, dan mendatanginya untuk melukai.
Polisi kemudian menemukan bahwa Thomas telah menghapus sejumlah pesan dengan teman kencannya untuk menghilangkan jejak.
Dan setelah terus ditanya polisi, Thomas kemudian mengaku telah memalsukan seluruh cerita.
Pada pernyataannya, Thomas mengaku telah memalsukan laporan tersebut karena merasa ilfil bertemu dengannya.
Baca Juga: Putin Ogah Hubungi Trump, Kremlin Yakin Presiden Rusia Tak Akan Bernasib Sama
Ia menjelaskan melakukan itu karena merasa polisi tak akan membantunya, jika ia mengatakan tak bisa pergi pada kencannya.
Thomas pun kemudian didakwa dua tuduhan pelanggaran ringan, yaitu laporan palsu atas pelanggaran yang dapat didakwakan kepada entitas publik, dan satu tuduhan palsu.
Ia pun kemudian dibebaskan dari penjara, sementara teman kencannya yang tak bersalah ditahan selama sekitar satu jam usai ditangkap polisi.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.