BRISBANE, KOMPAS.TV - Seorang tentara Australia kelahiran Rusia ditangkap dan didakwa sebagai mata-mata Rusia.
Selain dirinya, suaminya juga ditangkap dengan tuduhan yang sama.
Pasangan menikah yang tinggal di Brisbane tersebut didakwa karena mengakses material militer Australia untuk dibagikan ke Rusia.
Baca Juga: AS Kirim Bom 2 Kuintal ke Israel Meski Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Standar Ganda?
Prajurit Angkatan darat Kira Korolev (40 tahun), dan suaminya Igor Korolev (62 tahun), yang bekerja sebagai buruh ditangkap di rumahnya di Brisbane, Kamis (11/7/2024).
Dikutip dari 9News, Komisaris Polisi Federal Australia (AFP) Reece Kershaw pada Jumat (12/7/2024), mengungkapkan detail penangkapan mereka.
Ini juga menjadi pertama kalinya dakwaan diajukan berdasarkan undang-undang (UU) kontra-spionase baru yang diperkenalkan enam tahun lalu.
“Mereka telah didakwa dengan satu dakwaan masing-masing mempersiapkan pelanggaran spionase, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun,” katanya.
Ia mengatakan sang tentara, teknisi sistem informasi ADF, telah melakukan perjalanan ke Rusia yang tak diungkapkan ketika cuti dari ketentaraan.
AFP menduga keduanya bekerja sama untuk mengakses materi dari Pasukan Pertahanan Australia yang berkaitan dengan kepentingan keamanan nasional Australia.
Direktur Jenderal Badan Keamanan Nasional Australia (ASIO) Mike Burgess yang berbicara berdampingan dengan Kershaw, mengatakan penangkapan itu dilakukan setelah penyelidikan yang Panjang dan kompleks oleh badan penegak hukum.
Kershaw mengatakan penangkapan tersebut merupakan puncak dari operasi satuan tugas anti-campur tangan asing, yang mencakup Polisi Federal (AFP), ASIO dan badan federal Australia lainnya.
“Kami menduga sang perempuan melakukan perjalanan tanpa pemberitahuan ke Rusia, ketika ia tengah melakukan cuti dari Pasukan Pertahanan Australia,” kata Kershaw.
“Kami menduga saat berada di Rusia, ia menginstruksikan suaminya, yang tetap berada di Australia, mengenai bagaimana masuk ke akun kerjanya dari rumah mereka di Brisbane,” tambahnya.
Menurut Kershaw, mereka menduga suaminya mengakses materi yang diminta dan mengirim ke istrinya di Rusia.
”Kami menduga mereka mengambambilnya dengan keinginan memberikannya ke otoritas Rusia,” ucapnya.
Baca Juga: Kawanan Gajah Injak Wisatawan hingga Tewas di Afrika Selatan, Gegara Ingin Foto Dari Dekat
“Apakah informasi itu diserahkan masih menjadi kunci fokus penyelidikan kami,” tambahnya.
Pasangan itu tinggal di Australia selama lebih dari 10 tahun.
Sang istri mendapatkan kewarganegaraan Australia sejak 2016, dan sang suami menjadi warga negara empat tahun kemudian.
Sumber : 9News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.