GAZA, KOMPAS.TV - Israel melanjutkan kekejamannya di Gaza dengan melakukan serangan udara ke sebuah sekolah dan menewaskan 16 orang.
Serangan tersebut dilaporkan terjadi pada Sabtu (6/7/2024), dan beberapa orang lainnya terluka.
Dikutip dari BBC Internasional, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, gedung sekolah tersebut sebagai penampungan pengungsi dari ribuan orang yang dipindahkan dari kamp pengungsian.
Baca Juga: Ribuan Warga Palestina Mengungsi di Stadion Sepak Bola Gaza, Begini Kondisi Mereka
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, serangan itu menyerang operasi teroris di Gedung yang berlokasi di area sekolah Al-Jaouni.
Video dari Lokasi kejadian di sekolah Nuseorat memperlihatkan orang dewasa dan anak-anak berteriak di jalanan penuh debu dan reruntuhan.
Mereka juga mencoba menolong orang-orang yang terluka.
Saksi mata mengungkapkan, serangan tersebut menargetkan lantai atas sekolahan yang berada di dekat sebuah pasar yang ramai.
Dilaporkan 7.000 orang menggunakan Gedung tersebut sebagai penampungan.
Seorang perempuan mengatakan, bagaimana sejumlah anak terbunuh saat mereka membaca Al-Quran saat Gedung ditembak.
“Ini keempat kalinya mereka menyerang sekolah tanpa peringatan,” ujarnya.
Menurut sumber setempat, target dari serangan itu adalah ruangan yang diduga digunakan polisi Hamas.
Pihak Hamas mengatakan, lima jurnalis lokal di antara yang terbunuh dalam serangan tersebut. Anggota keluarga mereka juga dilaporkan menjadi target.
Berdasarkan Reporters Without Borders, lebih dari 100 jurnalis telah kehilangan nyawanya di Gaza sejak serangan 7 Oktober.
Sementara itu, menurut Hamas, tambahan lima jutrnalis yang menjadi korban membuat pekerja media yang tewas mencapai 158 orang.
Pada pernyataannya, IDF mengonfirmasikan bahwa serangan itu memang menargetkan gedung sekolah.
Mereka mengatakan, pihaknya telah mengambil banyak langkah untuk mengurangi risiko yang merugikan warga sipil, termasuk penggunaan pengawasan udara yang tepat dan intelijen tambahan.
Baca Juga: Tokoh Reformis Masoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Disebut Berkat Janjinya Ini
Mereka berdalih militan Hamas menggunakan lokasi tersebut sebagai persembunyian, dan mereka pun melakukan serangan.
“Hamas melakukan secara sistematis pelanggaran internasional dengan mengeksploitasi bangunan dan populasi warga sipil sebagai tameng manusia atas serangannya terhadap Negara Israel,” kata IDF.
Hamas menjelaskan serangan tersebut sebagai pembantaian terhadap warga sipil yang dipindahkan dan tanpa perlindungan.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.