Gallant pun bereaksi marah dengan langkah Netanyahu, mengatakan bahwa sangat sulit untuk lingkungan keamanan menyiapkan pembicaraan.
Sumber dekat Netanyahu mengatakan bahwa Gallant menyadari sulit untuk bisa menerima otoritas.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa Netanyahu telah mengirim pembantunya untuk kebijakan luar negeri Ophir Falk untuk ikut dengan Barnea di Doha.
Menurut pejabat tersebut, Falk dikirim untuk mengawasi Barnea, karena semakin tak percayanya Netanyahu dengan tim negosiasi pembebasan sandera.
Anggota tim pembebasan sandera secara terus menerus berbicara dengan media Israel demi kondisi anonimitas.
Mereka menuduh Netanyahu menghambat pembicaraan demi memastikan ia tetap berkuasa.
Seperti diungkap Channel 12, Netanyahu dan Gallant mempunyai pandangan berbeda mengenai proposal yang diajukan Hamas dalam beberapa hari terakhir.
Gallant yakin Israel harus bergerak maju dalam mencapai kesepakatan, sementara Netanyahu merasa tawaran terakhir Hamas tak bisa diterima Israel.
Ia menegaskan bahwa tekanan militer lebih jauh terhadap Gerakan perlawanan Palestina itu sangat diperlukan.
Baca Juga: WHO Rilis Panduan Perawatan Klinis untuk Penghentian Penggunaan Tembakau pada Orang Dewasa
Hubungan Netanyahu dan Gallant memang terus memanas khususnya terkait perang di Gaza.
Empat anggota parlemen dari partai Netanyahu, Likud, di mana Gallant juga menjadi anggotanya, telah menyurati sang perdana Menteri, meminta agar memecat sejumlah pemimpin lingkungan keamanan Israel.
Itu termasuk Gallant, sang Menteri pertahanan di tengah potensi serangan ke Lebanon.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.