Baca Juga: Spesialis Kesehatan Jiwa Ungkap Penyebab Perokok Sulit Berhenti dan Cara Mengatasinya
WHO menilai kombinasi antara terapi farmakologis dan intervensi perilaku secara signifikan meningkatkan tingkat keberhasilan berhenti merokok.
Karena itu, WHO mendorong negara-negara untuk menyediakan terapi ini dengan biaya rendah atau tanpa biaya, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
WHO merekomendasikan penggunaan varenicline, Nicotine Replacement Therapy (NRT), bupropion, dan cytisine sebagai pengobatan efektif untuk penghentian tembakau.
Pada tahun 2023, WHO memulai prosedur pra-kualifikasi untuk produk medis melawan gangguan akibat penggunaan tembakau.
Bulan April 2024 lalu, produk permen karet dan plester nikotin dari Kenvue menjadi produk NRT pertama yang pra-kualifikasi oleh WHO.
WHO juga merekomendasikan intervensi perilaku, seperti konseling singkat oleh tenaga kesehatan (30 detik hingga 3 menit) yang diberikan secara rutin dalam pengaturan layanan kesehatan, serta dukungan perilaku yang lebih intensif (konseling individu, kelompok, atau telepon) bagi pengguna yang berminat.
Selain itu, menurut WHO, intervensi digital seperti pesan teks, aplikasi smartphone, dan program internet dapat digunakan sebagai alat bantu atau alat manajemen mandiri.
WHO mendorong penyedia layanan kesehatan, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk mengadopsi dan mengimplementasikan panduan ini guna mempromosikan penghentian tembakau dan meningkatkan kesehatan jutaan orang yang membutuhkan di seluruh dunia.
Panduan perawatan klinis untuk penghentian penggunaan tembakau pada orang dewasa dari WHO bisa diunduh di laman resmi mereka atau klik di sini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.