Ia mengatakan jemaah Haji Indonesia akan mendapatkan 1 botol air Zamzam, beruuran lima liter yang dibagikan saat tiba di asrama Haji Indonesia.
“Jika terbukti membawa Zamzam (dari Arab Saudi), koper akan dibongkar dan ditahan, dikirim tidak bersamaan dengan kloter,” tutur Arsad.
Selain itu barang terlarang seperti pisau, gunting dan yang lainnya juga jangan dibawa.
“Jangan sampai nanti pas mau dibuka kemudian terkendala untuk masuk,” katanya.
Pada kesempatan itu, Arsad juga berpesan agar jemaah Haji Indonesia yang akan pulang memastikan seluruh dokumen dibawa dan tak ada yang tertinggal.
Apalagi, seperti paspor dan juga boarding pass, yang sangat penting bagi mereka.
“Kalau sampai tercecer, segera komunikasikan dengan perangkat kloter. Biar perangkat kloter atau pembimbing ibadah menyampaikan ke petugas yang ada di Madinah atau di bandara,” ucap Arsad.
Ia pun memperingatkan jika ada jamaah Indonesia yang jehilangan paspor, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), akan memproses penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Arsyad menyerukan jika ada boarding pass jamaah Haji yang hilang, agar segera dilaporkan untuk bisa diganti dengan dokumen yang baru.
“Jadi kita prinsipnya sih memberikan kemudahan buat para jamaah haji. Sebab, kita juga tahu mereka sudah sangat patuh terhadap aturan dan regulasi yang ada,” ujarnya.
Baca Juga: Jemaah Haji yang Meninggal Capai 49 Orang, Menteri Agama Tunisia Langsung Dipecat
“Mereka juga disiplin dalam pelaksanaan ibadah hajinya,” sambung Arsyad.
Ia juga mengingat baik Garuda Indonesia maupun Saudi Airlines, telah merilis ketentuan bahwa jemaah Haji hanya dapat membawa satu buah tas paspor, satu buah kper kecil dengan berat maksimal 7kg yang dibawa masing-masing penumpang.
Mereka juga bisa membawa 1 buah koper besar untuk di bagasi dengan berat maksimal 32kg.
Sumber : Kemenag.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.