MEKAH, KOMPAS.TV - Sejumlah negara melaporkan jemaahnya yang melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi meninggal dunia, karena suhu ekstrim yang mencapai 49 derajat celsius. Dikabarkan jumlah jemaah yang meninggal dunia mencapai 500 orang.
Namun, diyakini jumlah sebenarnya bisa lebih dari dua kali jumlah yang dilaporkan.
Pasalnya, hingga kini diperkirakan sebanyak 600 jemaah asal Mesir yang tewas dalam perjalanan menuju Mekah di tengah panas yang ekstrem.
Baca Juga: Arab Saudi Keras: Tak Akan Ada Normalisasi dengan Israel tanpa Adanya Negara Palestina
Menurut laporan CNN Internasional, Jumat (21/6/2024), jemaah haji Indonesia yang meninggal dilaporkan mencapai 165 orang.
Selain itu, jemaah yang berasal dari Malaysia (14 orang), Yordania (75 orang), Pakistan (35 orang), Tunisia (49 orang), Iran (11 orang) dan India (98 orang).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania mengungkapkan 27 warga Yordania yang menjadi jemaah haji dirawat di rumah sakit, dan 14 orang lainnya masih hilang. Beberapa negara lain seperti Iran dan Senegal juga melaporkan hal yang sama.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengungkapkan ada sejumlah warga AS yang meninggal selama ibadah Haji, namun mereka tak mengungkapkan angka pastinya.
“Kami bisa mengonfirmasikan kematian dari beberapa warga AS di Arab Saudi,” bunyi pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS.
“Kami turut berduka cita kepada para keluarga atas kehilangan mereka,” tambahnya.
Bulan Sabit Iran pada Rabu (19/6/2024), sejumlah warga Iran juga dirawat di rumah sakit karena serangan panas, dan kondisi lainnya.
Berdasarkan penghitungan CNN Internasional, saat ini jumlah jemaah haji yang meninggal telah mencapai 480 orang.
Namun jumlah kematian sendiri diyakini akan meningkat lebih jauh, karena Arab Saudi dan Mesir masih belum mengungkapkan jumlah sebenarnya.
Pemerintah Saudi sendiri hanya mengetahui jemaah haji yang telah mendaftar, dan melakukan perjalanan ke Mekah sebagai bagian dari kuota negara mereka.
Dikhawatirkan akan ada lebih banyak kematian di antara jemaah haji yang tak terdaftar.
Para jemaah Haji melakukan ibadah Haji tahun ini dengan suhu mencapai 49 derajat celsius.
Menurut Kepresidenan Mesir, unit krisis terkait masalah ini akan dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Mostafa Madbouly.
Unit tersebut akan menyiapkan dukungan bagi keluarga dari jemaah haji yang meninggal.
Namun pemerintah Mesir membantah jemaahnya yang meninggal mencapai ratusan. Berdasarkan pernyataan kabinet Mesir, Kamis (20/6/2024) jumlah resmi warga Mesir yang meninggal saat Ibadah haji sebanyak 28 orang.
Tetapi sejumlah media internasional melaporkan sudah 500 hingga 600 warga Mesir yang meninggal saat ibadah Haji.
Hingga saat ini, ada ribuan jemaah haji dilaporkan sudah dirawat karena serangan panas.
Baca Juga: Siprus Ketakutan Diancam Hizbullah, Klaim Netral dan Cinta Damai
Kementerian Kesehatan Saudi pun mengimplementasikan langkah-langkah pengamanan termasuk stasiun pendingin di rute resmi ibadah haji.
Mereka juga menyerukan para jemaah haji untuk menggunakan payung dan banyak minum.
Selain itu mereka juga menyoroti bahaya bagi para jemaah Haji yang tak terdaftar, dan tak memiliki akses ke fasilitas resmi.
Data Resmi Kemenag
Dikutip dari data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Kemenag RI, Sabtu (22/6/2024), jumlah jemaah yang meninggal dilaporkan sebanyak 215 jemaah.
Sebagian besar jamaah yang wafat termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti), sementara sebagian kecil lainnya dalam kategori non-risti. Lokasi wafat para jamaah haji Indonesia tersebar di berbagai tempat seperti Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah.
Fase kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci ke Indonesia dimulai hari ini, Sabtu (22/6/2024). Hal itu ditandai dengan pemberangkatan jemaah haji kelompok terbang dua Embarkasi Solo (SOC-02) dari hotel di Makkah menuju Madinah. Mereka akan terbang ke Tanah Air dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Keberangkatan SOC-02 dilepas oleh Direktur Bina Haji pada Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Arsad Hidayat. Total ada 360 jemaah haji asal Temanggung dan Magelang, serta lima petugas yang tergabung dalam kloter ini.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.