LONDON, KOMPAS.TV - Arab Saudi dengan keras menegaskan tak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.
Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris Pangeran Khalid Bin Bandar, Kamis (20/6/2024).
Berbicara di Konferensi Chatham House, London, Pangeran Khalid bin Bandar mengatakan normalisasi tetap penting bagi Arab Saudi dan negara lain di wilayah sekitarnya.
Baca Juga: Ketahuan Selingkuh, Pria Ini Malah Gugat Apple, Ternyata Ini Alasannya
Hal itu karena dianggap bisa memastikan perdamaian, stabilitas dan keamanan.
Ia mengatakan bahwa kompromi harus dilakukan untuk menyelesaikan konflik Arab-Israel, yang disebutnya bisa berdampak pada dunia.
Namun, Pangeran Khalid menegaskan normalisasi akan menjadi tak relevan hingga penderitaan Rakyat Palestina terselesaikan.
“Kami percaya atas penciptaan negara Palestina dan solusi atas konflik ini,” kata Pangeran Khalid dikutip dari Arab News.
“Jika itu mudah, kita pasti sudah akan melakukannya searang, normalisasi tidak relevan. Tak ada gunanya mencapai normalisasi, karena kami masih memiliki konflik, dan konflik adalah masalah bukan normalisasi,” tuturnya.
Ia pun menegaskan tak ada gunanya membicarakan apa pun hingga menemukan solusi.
Pangeran Khalid menambahkan bahwa Arab Saudi merupakan negara penting di Timur Tengah.
Selain itu, juga memiliki pengaruh dalam membuka dunia Arab, dan muslim terhadap Israel, dan dengan tak berperan dalam menengahi solusi adalah hal yang konyol.
Tetapi ia menambahkan, demi hal tersebut bisa terjadi, Israel harus melakukan yang diinginkan, yaitu menemukan solusi untuk kemerdekaan negara Palestina.
Sang duta besar mengeluhkan sedikitnya pemberitaan atas posisi Arab Saudi terkait krisis saat ini.
Baca Juga: Siprus Ketakutan Diancam Hizbullah, Klaim Netral dan Cinta Damai
Hal itu termasuk pernyataan putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman pada ibadah haji tahun ini, yang menyerukan agar serangan Israel ke Gaza dihentikan.
“Sangat penting untuk mengenali posisi kami, yang tak pernah berubah meski tak ada orang yang mendengarkan,” kata Pangeran Khalid.
“Posisi putra mahkota, posisi Arab Saudi, posisi Yang Mulia (Raja Salman), posisi pemerintahan, dan semua rakyat Arab Saudi yang saya tahu adalah kami membutuhkan negara Palestina,” tambahnya.
Sumber : Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.