Ia mengatakan ini adalah pertama kalinya pasukan Filipina melihat tentara China menggunakan senjata jenis ini di wilayah tersebut.
“Kami melihat di video bagaimana China mengancam personel kami dengan menodongkan pisau,” kata Jenderal Brawner dikutip dari BBC Internasional, Rabu (19/6/2024).
Personel China juga menyita sejumlah senjata dan menghancurkan barang-barang, ternmasuk motor, serta membobol kapal itu.
Jenderal Brawner menegaskan bahwa insiden itu adalah pembajakan yang dilakukan penjaga pantai China.
“Mereka tak punya hal atas wewenang hukum untuk membajak operasi kami dan menghancurkan kapal-kapal Filipina yang beroperasi di zona ekonomi eksklusif kami,” tuturnya.
Tetapi, China membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa personel mereka berusaha menghalangi transporatsi ilegal.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, menegaskamn tak ada upaya langsung yang diambil terhadap pasukan Filipina.
“Penegakan hukum yang diambil Pasukan Penjaga Pantai China di lokasi sangat profesional, dan terbatas,” ucapnya.
Baca Juga: Kanada Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris, Ini Konsekuensinya
Penjaga pantai China pun menegaskan Filipina yang bertanggung jawanb sepenuhnya atas insiden tersebut.
Menurut mereka tentara Filipina tak menghiraukan peringatan China yang diteriakan berulang kali.
Selain itu, kapal Filipina dituduh mendekati kapal China secara berbahaya dan dengan sikap yang tak profesional sehingga menghasilkan tabrakan.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.