“Kami baru saja merapat, dan polisi muncul dari belakang kami,” tuturnya.
“Itulah ketika dua polisi berseragam hitam, dan tiga lainnya berpakaian sipil datang. Mereka bertopeng, dan hanya bisa melihat mata mereka,” sambung sang pria.
Ia dan dua orang lainnya, salah satunya juga berasal dari Kamerun, dan seorang lainnya dari Pantai Gading, kemudian dipindahkan ke perahu penjaga pantau Tunani.
“Mereka memulai dengan orang Kamerun lainnya. Mereka membuangnya ke laut,” tuturnya.
Ia pun mengatakan pria yang berasal dari Pantai Gading minta diampuni.
“Selamatkan saya, saya tak ingin mati,” katanya menirukan ucapan pria itu.
Ia mengatakan pria asal Pantai Gading itu pun kemudian dilemparkan ke laut.
Sedangkan dirinya sempat dipukuli sebelum kemudian juga mengikuti kedua orang lainnya, dilempar ke laut.
Namun, ia mampu berenang hingga ke tepi pantai, namun dua orang lainnya, yang kemudian diketahui sebagai Sidy Keita, dan Didier Kouamou Nana, jasadnya diteukan di garis pantai Turki.
Baca Juga: Xi Jinping Ungkap AS Pernah Jebak China untuk Serang Taiwan, tapi Beijing Tak Terpancing
Video mengenai adanya aksi ilegal tersebut juga didapat oleh BBC, tetapi saat diperlihatkan kepada mantan Kepala Operasi Khusus Penjaga Pantai Yunani Dmitri Baltakos, ia menolak berspekulasi tentang rekaman itu.
Ia juga membantah bahwa penjaga pantai Yunani akan melakukan segela sesuatu secara ilegal.
Sementara itu, Kementerian Urusan Maritim dan Kebijakan Insular Yunani mengatakan video itu tengah diinvestigasi oleh badan independen Otoritas Transparansi Nasional.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.