Otoritas Swiss mengatakan daftar final peserta diharapkan pada hari Jumat, namun negara berkembang utama seperti Turki, Afrika Selatan, dan Brasil belum mengonfirmasi kehadiran mereka. India akan hadir, tetapi tingkat partisipasinya belum jelas.
Brasil dan China mengatakan mereka tidak akan hadir kecuali kedua pihak, Ukraina dan Rusia, diundang, menurut pejabat Swiss. Beijing menjadi salah satu pendukung utama Presiden Rusia Vladimir Putin sejak perang dimulai, dan menyatakan kriteria untuk partisipasi mereka "sulit dipenuhi."
Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis juga berbicara kepada wartawan, mengatakan Swiss berulang kali menegaskan tidak bisa ada proses perdamaian tanpa Rusia, "Pertanyaannya bukan apakah Rusia akan terlibat, tetapi kapan."
Dia juga mengatakan Swiss sering berkomunikasi dengan otoritas di Moskow tentang konferensi ini.
Ukraina menjadi aktor utama yang mengoordinasikan KTT ini, dan Zelenskyy diperkirakan akan hadir. Cassis mengatakan pejabat Swiss harus menyeimbangkan pertimbangan bahwa Ukraina mungkin tidak akan hadir jika Rusia diwakili.
Zelenskyy melakukan upaya diplomatik untuk mengundang peserta ke KTT ini. Dia juga menuduh China dan Rusia mencoba menghambatnya. Konferensi yang diadakan oleh Swiss ini mengikuti KTT G7 di Italia.
Baca Juga: Hamas Respons Keberatan Israel atas Proposal Perdamaian Biden: Tel Aviv Tak Dukung Perang Berakhir
Pejabat Swiss mengatakan konferensi ini bertujuan untuk menetapkan arah menuju "perdamaian yang langgeng" di Ukraina, mencapai "pemahaman bersama" untuk mencapai tujuan tersebut, dan menyusun "peta jalan" untuk melibatkan kedua pihak dalam pembicaraan. Keamanan nuklir, bantuan kemanusiaan, dan keamanan pangan juga ada dalam agenda KTT ini.
Sebanyak 4.000 personel militer akan dikerahkan untuk menyediakan keamanan, mendukung transportasi udara, pengawasan, dan memasang pagar keamanan serta kawat baja untuk acara tersebut, kata pejabat, menambahkan bahwa peningkatan serangan siber menjelang KTT telah dicatat, namun tidak memberikan rincian.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.