Kompas TV internasional kompas dunia

Houthi Yaman Perkenalkan Rudal Baru Bernama 'Palestina', Mirip Peluru Kendali Hipersonik Iran

Kompas.tv - 7 Juni 2024, 12:49 WIB
houthi-yaman-perkenalkan-rudal-baru-bernama-palestina-mirip-peluru-kendali-hipersonik-iran
Peluncuran rudal Palestine dari wilayah yang dikuasai Houthi hari Rabu, 5/6/2024. Kelompok Houthi di Yaman perkenalkan rudal baru berbahan bakar padat  yang menyerupai rudal hipersonik Iran, dinamakan Palestine, dengan hulu ledak dicat seperti syal kotak-kotak Palestina, ke pelabuhan selatan Teluk Aqaba di Eilat, Israel pada Senin, 3 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

“Walaupun kami tidak dapat memastikan versi tepat dari rudal ‘Palestine’, kami dapat mengatakan dengan kepastian tinggi bahwa ini adalah rudal bahan bakar padat canggih dan berpemandu presisi yang dikembangkan oleh Garda Revolusi Iran,” tulis Fabian Hinz, ahli rudal dan peneliti di Institut Internasional untuk Studi Strategis.

Ketika ditanya tentang kemiripan antara rudal Palestine dan rudal Iran, misi Iran untuk PBB mengatakan kepada Associated Press bahwa Teheran “tidak terlibat dalam aktivitas apa pun yang melanggar” resolusi PBB.

"Kekuatan militer Yaman tumbuh sejak perang dimulai, sebuah fakta yang berakar pada kapasitas internal dan keahlian Ansar Allah,” kata misi tersebut, menggunakan nama lain untuk Houthi.

Senjata hipersonik, yang terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 5, dapat menjadi tantangan besar bagi sistem pertahanan rudal karena kecepatannya dan kemampuan manuvernya.

Baca Juga: Serangan Houthi Terhadap Suplai Energi Eropa Bikin Ketar-Ketir Barat, Ini Bencana yang Mengintai

Personil Houthi berbaris dalam unjuk rasa dukungan untuk Palestina di Jalur Gaza dan menentang serangan AS di Yaman di luar Sanaa pada Senin, 22 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)

Rudal balistik terbang pada lintasan yang memungkinkan sistem anti-rudal seperti Patriot buatan AS untuk mengantisipasi jalurnya dan mencegatnya. Semakin tidak teratur jalur penerbangan rudal, seperti rudal hipersonik yang dapat berubah arah, semakin sulit untuk dicegat.

China diyakini sedang mengembangkan senjata ini, begitu pula Amerika Serikat. Rusia mengklaim telah menggunakannya.

Masih belum jelas seberapa baik rudal Palestine dapat bermanuver dan pada kecepatan berapa ia terbang.

Sementara itu, pada hari Kamis, sebuah kapal komersial di selatan Laut Merah dekat Selat Bab el-Mandeb melaporkan melihat ledakan di dekatnya, meskipun tidak ada yang terluka, kata pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris.

Perusahaan keamanan swasta Ambrey juga melaporkan ledakan tersebut. Meskipun tidak ada yang segera mengklaim serangan tersebut, kecurigaan langsung jatuh pada Houthi.

Komando Pusat militer AS mengatakan Houthi menembakkan satu rudal balistik ke Laut Merah, sementara Amerika dan sekutunya menghancurkan sembilan drone dan dua kapal drone selama sehari terakhir, "Tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan oleh kapal AS, koalisi, atau kapal komersial," kata mereka.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x