WASHINGTON, KOMPAS.TV - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) diklaim palsukan laporan untuk bebaskan Israel dari tanggung jawab atas pemblokiran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan pejabat AS yang telah mengundurkan diri pada pekan lalu.
Stacy Gilbert mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penasihat sipil militer senior di biro populasi, pengungsi dan migrasi, Selasa (28/5/2024).
Baca Juga: Kata Adik Kim Jong-Un Usai Kirim Balon Isi Tinja ke Korea Selatan: Hadiah Tulus untuk Setan
Ia merupakan salah satu ahli dari Deplu AS yang menyusun laporan yang diamanatkan berdasarkan memorandum keamanan nasional 20 (NSM-20), dan diterbitkan pada 10 Mei.
Namun, ia menilai, laporan NSM-20 telah dipalsukan demi membebaskan tanggung jawab Israel.
Dikutip dari The Guardian, Kamis (30/5/2024), laporan NSM-20, menemukan bahwa masuk akal untuk menilai bahwa Israel menggunakan senjata AS dengan cara yang tak konsisten dengan hukum kemanusiaan internasional.
Namun, tidak ada cukup bukti nyata untuk menghubungkan senjata tertentu yang dipasok AS dengan pelanggaran.
Yang lebih kontroversial lagi, laporan yang disusun Gilbert itu mengatakan bahwa Deplu AS saat ini tak menilai bahwa pemerintah Israel melarang atau membatasi pengangkatan atau pengiriman bantuan kemanusiaan AS di Gaza.
Padahal bukan rahasia, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sangat sulit dilakukan karena Israel menutup setiap jalur menuju wilayah tersebut.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.