Stasiun televisi pemerintah menayangkan gambar ratusan orang berdoa di Kuil Imam Reza di kota Masyhad, yang merupakan salah satu situs paling suci di Iran. Saluran utama televisi pemerintah menayangkan doa tersebut tanpa henti.
Di Teheran, sekelompok pria berlutut di pinggir jalan sambil menggenggam tasbih dan menonton video Raisi yang sedang melaksanakan salat. Beberapa di antara mereka tampak menangis.
“Jika sesuatu terjadi padanya, kami akan patah hati,” kata pria bernama Mehdi Syedi.
“Semoga doanya berhasil dan semoga dia kembali ke pelukan bangsa dengan selamat,” tambahnya.
Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengatakan, “Presiden sedang dalam perjalanan kembali dengan beberapa helikopter dan salah satu helikopter terpaksa melakukan pendaratan keras karena cuaca buruk dan kabut.”
“Tim penyelamat sedang dalam perjalanan ke wilayah tersebut tetapi karena cuaca buruk dan kabut, mungkin perlu waktu bagi mereka untuk mencapai helikopter,” tambah Vahidi, dikutip dari The Associated Press.
IRNA menyebut lokasi jatuhnya helikopter merupakan kawasan hutan dan bergunung-gunung.
Stasiun televisi pemerintah menayangkan gambar kendaraan SUV yang melaju melalui kawasan hutan dan mengatakan mereka terhambat oleh kondisi cuaca buruk, termasuk hujan lebat dan angin. Tim penyelamat terlihat berjalan di tengah kabut dan kabut.
Baca Juga: Reaksi Arab Saudi dan Negara Arab atas Hilangnya Helikopter yang Angkut Presiden Iran Ebrahim Raisi
“Sebuah helikopter penyelamat mencoba mencapai daerah yang diyakini pihak berwenang sebagai tempat helikopter Raisi berada, tetapi tidak dapat mendarat karena kabut tebal,” kata juru bicara layanan darurat, Babak Yektaparast, kepada IRNA.
Menjelang Minggu malam, Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan mereka telah mengirim kendaraan aerial tak berawak dan bersiap mengirim helikopter dengan kemampuan penglihatan malam untuk bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
Jauh setelah matahari terbenam, juru bicara pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi, mengakui bahwa “kami mengalami kondisi yang sulit dan rumit” dalam pencarian.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.