Akan tetapi, dia juga mengkritik lambannya pendanaan bantuan militer yang telah disetujui oleh AS untuk Ukraina.
Zelenskyy kemudian mengeklaim, bantuan militer dari AS tidak hanya penting untuk mempertahankan kemerdekaan Ukraina tetapi juga bagi negara-negara lain yang mungkin menjadi target Rusia di masa depan.
"Kami tidak hanya memperjuangkan kebebasan kami. Jika bukan Ukraina, mungkin bisa terjadi di negara lain," ujarnya.
Sementara dalam wawancara dengan Pravda, Zelenskyy mengakui Rusia telah maju setidaknya 10 kilometer di Kharkiv, namun belum mencapai garis pertahanan konkret. Ia menyebut sasaran utama Rusia di Kharkiv adalah kota Volchansk.
Baca Juga: Ini Isi Kesepakatan Putin dan Xi Jinping Hari Ini, Termasuk soal Taiwan, Ukraina, serta AS
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan serangan pasukannya ke wilayah Kharkiv bertujuan untuk menciptakan zona penyangga, bukan menaklukkan kota tersebut.
Putin mengatakan Moskow melancarkan serangan ke Kharkiv sebagai respons terhadap pengeboman di wilayah Belgorod, Rusia, yang dilakukan Ukraina.
"Saya telah mengatakan secara publik bahwa jika [serangan] ini terus berlanjut, kami akan dipaksa untuk menciptakan zona keamanan, zona sanitasi," katanya kepada wartawan di Harbin, China, Jumat (17/5/2024), dikutip dari Associated Press.
Putin menambahkan, pasukan Rusia "maju setiap hari sesuai rencana."
Dia juga menegaskan saat ini Rusia tidak punya rencana untuk merebut Kharkiv.
Sumber : ABC News, Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.