Asosiasi Sepak Bola Palestina menulis "semua infrastruktur sepak bola di Gaza hancur, atau rusak parah, termasuk stadion bersejarah Al-Yarmuk."
Pada hari Jumat di kongres tersebut, pemimpin sepak bola Palestina Jibril Rajoub mengatakan "rakyat Palestina, termasuk keluarga sepak bola Palestina, sedang mengalami bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Ia mengatakan 193 pesepakbola termasuk di antara ribuan warga Palestina yang tewas dalam perang yang berlangsung sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Lebih dari 35.000 warga Palestina telah tewas dalam perang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan sekitar 80% populasi Gaza telah diusir dari rumah mereka.
Baca Juga: Kapan Israel akan Kena Sanksi FIFA dan UEFA seperti Rusia?
Rajoub, yang mengatakan telah menerima ancaman karena proposal sanksinya, mendesak delegasi FIFA untuk tidak menunda pemungutan suara, "Menlu Israel telah mengancam untuk memenjarakan saya jika saya tidak menarik proposal ini, tetapi tidak ada kekuatan di dunia yang bisa menghalangi kebenaran," kata Rajoub.
Namun Infantino mengatakan masalah ini tidak bisa dibawa ke pemungutan suara penuh anggota pada hari Jumat karena harus ditangani oleh dewan pengurus FIFA, "Saya tidak ingin membagi 211 negara anggota kita," katanya. "Saya memiliki tanggung jawab sebagai presiden untuk menerapkan statuta FIFA dan regulasinya, apapun keyakinan pribadi saya tentang masalah-masalah mengerikan ini dan lainnya di seluruh dunia."
Ia mengatakan pada pertemuan dewan FIFA pada hari Rabu, semua 37 anggota secara bulat sepakat untuk mengutuk tindakan kekerasan yang telah terjadi dan memutuskan untuk mengirim pesan solidaritas yang kuat.
"Dewan FIFA juga menegaskan kembali bahwa sepak bola tidak boleh dan tidak boleh menjadi sandera politik dan selalu tetap ... menjadi kekuatan yang baik yang menyatukan orang daripada memecah belah," kata Infantino.
Pertemuan hari Jumat termasuk delegasi dari Rusia, yang tim nasional dan klubnya telah ditangguhkan dari kompetisi internasional sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Argumen hukum yang diajukan oleh FIFA dan UEFA adalah penolakan tim-tim Eropa lainnya untuk bermain dengan Rusia akan menyebabkan kekacauan dalam kompetisi.
Israel telah bermain di kompetisi UEFA sebagai anggota sejak 1994 dan tidak ada federasi Eropa yang menolak bermain dengan timnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.