GAZA, KOMPAS.TV – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah menerbitkan data terbaru mengenai jumlah warga sipil yang tewas di Gaza akibat serangan Israel. Data ini menunjukkan angka yang berbeda signifikan dari yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza.
OCHA mengeklaim bahwa total 24.686 warga sipil tewas, termasuk 7.797 anak-anak (32 persen) dan 4.959 perempuan (20 persen).
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas mengeklaim bahwa 35.091 orang tewas sejak 7 Oktober, termasuk 14.500 anak-anak dan 9.500 perempuan.
Menurut OCHA, data mereka didasarkan pada informasi dari pejabat kesehatan Palestina di Gaza, namun angka tersebut belum termasuk 10.000 orang yang belum ditemukan dan kemungkinan terkubur di bawah reruntuhan.
OCHA juga mengakui bahwa mereka kesulitan untuk mendapatkan angka yang independen dan terverifikasi.
“Tim PBB di Gaza tidak dapat memverifikasi secara independen angka-angka tersebut mengingat situasi yang ada di lapangan dan banyaknya korban jiwa,” kata juru bicara OCHA, Jens Laerke, dikutip dari The Guardian, Selasa (14/5/2024).
“Oleh karena itu, semua angka yang digunakan PBB dengan jelas mengutip Kementerian Kesehatan di Gaza sebagai sumbernya. PBB akan memverifikasi angka-angka ini sejauh mungkin jika kondisinya memungkinkan.”
Meski begitu, PBB mengatakan bahwa perkiraan jumlah korban tewas di Gaza secara keseluruhan masih sekitar 35.000.
Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, menyatakan bahwa perbedaan angka ini karena ada perbedaan jumlah jenazah yang telah diidentifikasi seluruhnya.
Haq menyebut jumlah yang lebih besar mencakup jenazah yang identifikasinya hingga saat ini belum selesai sehingga nantinya jumlah korban resmi di kalangan perempuan dan anak-anak diperkirakan juga akan meningkat.
Baca Juga: Sistem Kesehatan Gaza akan Segera Hancur, Diperkirakan Bakal Terjadi dalam Hitungan Jam
Sumber : The Guardian/Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.