Untungnya, pihak berwenang setempat langsung menemukan solusi cerdik, lampu lalu lintas unta.
Meski terlihat aneh menggunakan lampu lalu lintas di tengah gurun, hal ini memang masuk akal untuk dilakukan.
Pada 2023, di hari pertama Mei, gunung Mingsha menerima lebih dari 10,000 pengunjung, dan jumlahnya bertambah menjadi 20.000 pada hari-hari berikutnya.
Banyak dari mereka berjalan di sepanjang Jalur Sutera kuno, namun beberapa ribu orang memiliki menikmati pemandangan dengan naik unta.
Hal ini yang kemudian menyebabkan kemacetan unta di sepanjang rute wisata tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Janjikan Gencatan Senjata Secepatnya di Gaza Jika Hamas Bebaskan Sandera Israel Tersisa
Dengan memasang lampu lalu lintas yang memberi tanda kapan unta harus berhenti agar pejalan kaki bisa menyeberang, sebagaian masalah telah teratasi.
Saat lampu hijau menyala, unta bisa lewat. Saat lampu merah menyala, unta berhenti untuk membiarkan pejalan kaki lewat lebih dulu.
Berkat lampu lalu lintas onta ini, kemacetan unta tak akan menjadi masalah besar lagi di padang pasir Kumtag, Provinsi Gansu.
Namun, masalahnya lampu lalu lintas unta itu kini menjadi atraksi wisatawan di tempat yang sudah penuh dengan turis itu.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.