Pada sebelumnya, sebuah kotak biola milik pemimpin orkestra di geladak saat kapal Titanic tenggelam pada 1912, juga terjual seharga 290.000 poundsterling (Rp5,8 miliar), atau 366.000 poundsterling (Rp7,4 miliar), dengan pajak dan tambahan lainnya.
Titanic berlayar dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat (AS) ketika menabrak gunung es di Atlantik Utara pada 14 April 1912.
Tragedi itu membuat kapal tenggelam dengan korban jiwa mencapai lebih dari 1.500 orang.
Tragedi tersebut merupakan salah satu yang paling terkenal dalam sejarah maritim, yang menginspirasi buku, pertunjukan, lagu dan film Hollywood.
Pemilik jam saku emas tersebut, Astor, tenggelam bersama dengan kapal, setelah menempatkan istrinya yang masih muda, Madelaine ke perahu penyelamat.
Ia bahkan sempat merokok untuk terakhir kalinya sebelum tenggelam bersama kapal itu.
Baca Juga: Fatal, Nenek Berusia 101 Tahun Selalu Dikenali sebagai Bayi oleh Maskapai Penerbangan Ini, Kok Bisa?
Jam itu diambil dari jasad Astor yang ditarik dari dalam air.
“Tidak seperti kebanyakan jam saku Titanic, yang dibekukan pada malam nahas tersebut, jam tangan itu dipulihkan dan dipakai oleh putra tuan Astor, Vincent,” tutur Ketua Masyarakat Titanic Inggris, David Beddard.
“Untuk melihat jam tangan JJ Astor, mengetahui jam itu ada di sakunya, saat ia memasukkan pengantin mudanya yang sedang hamil ke dalam sekoci, dan melangkah mundur, mengetahui bahwa ia tak akan selamat, sungguh luar biasa,” tambahnya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.