ISTANBUL, KOMPAS TV - Temuan kuburan massal di Khan Younis menambah kesedihan dan penghinaan yang mendalam bagi warga Palestina. Jasad-jasad dibongkar tentara Israel, lalu ditulisi ikon senyum dan bintang Israel.
Palestina menemukan 51 jenazah tambahan hari Rabu (24/4/2024) dari kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis. Total sebanyak 334 jenazah ditemukan di kuburan massal sejak Sabtu (20/4/2024) dan 700 orang masih belum ditemukan.
“Sebanyak 30 korban telah diidentifikasi, sementara upaya masih dilakukan untuk mengidentifikasi yang lain,” kata Ismail al-Thawabta, direktur jenderal kantor media pemerintah Gaza, kepada Anadolu.
Dia menjelaskan bahwa sejak Sabtu, setidaknya 334 jenazah telah ditemukan di kuburan massal tersebut, yang ditemukan setelah tentara Israel mundur dari Khan Younis pada 7 April setelah serangan darat selama empat bulan.
Tentara Israel menggambar 'ikon senyum' di jasad untuk provokasi Palestina
Abdullah Abu Mustafa, seorang warga Palestina yang ikut membantu dalam pekerjaan di area tersebut, menceritakan pengalaman pahitnya. "Kami kembali memakamkan putri saya, sepupu saya, istri sepupu saya, dan putri sepupu saya pada 22 Januari."
Menyoroti bahwa ketika tentara Israel memasuki kota dengan darat, mereka memblokir jalan menuju pemakaman Khan Younis, Abu Mustafa mengatakan karena alasan ini, mereka terpaksa mengubur jenazah di Nasser Hospital.
Baca Juga: 51 Jasad Kembali Ditemukan di Kuburan Massal RS Nasser Gaza, Otoritas: Total Ada 334 Jenazah
Pada Hari Raya Idul Fitri, mereka berkomunikasi untuk mengeluarkan jenazah dari kuburan sementara dan menguburkannya di pemakaman yang layak. Namun, saat tiba di sana, mereka menemukan kenyataan yang menggemparkan.
"Israel menggali semua sekitar 1.000 martir yang kami makamkan. Mereka bahkan mengganti pakaian mereka. Kami melihat bintang Israel pada pakaian para martir. Mereka bertindak begitu jauh untuk memprovokasi rakyat Palestina sehingga mereka menggambar ikon senyum di tubuh para martir kami," ungkapnya dengan nada sedih.
Dia menegaskan mereka menemukan beberapa kuburan massal di area tersebut dan ada 30-40 jenazah di dalam masing-masing lubang. Namun, upaya identifikasi terkendala karena sebagian besar jenazah kehilangan identitasnya akibat pakaian yang diubah atau dihilangkan oleh tentara Israel.
Tentara Israel mundur dari Khan Younis pada 7 April setelah serangan darat selama empat bulan. Dengan penarikan tersebut, kuburan massal mulai ditemukan di kota tersebut dan jenazah dikumpulkan dari reruntuhan rumah dan tepi jalan.
Dalam wawancara dengan Anadolu, seorang ibu Palestina yang menyatakan bahwa dia kehilangan putranya, Nabil Mohammed Zedan, dalam serangan Israel pada 22 Januari, mengungkapkan bahwa dia berada di sana untuk mencari tubuhnya.
"Dia adalah mahasiswa tahun keempat di jurusan hukum di universitas. Saya telah mencari putra saya selama tiga bulan. Selama ini, saya tidak tidur, saya tidak meneteskan air mata," ujarnya sambil menambahkan bahwa dia telah berusaha mencari informasi tentang keberadaan putranya dari berbagai pihak.
"Pada saat Iran menyerang Israel dengan drone, negara-negara Arab khawatir akan keamanan Israel, tetapi mengapa mereka tidak khawatir dengan anak-anak kami? Saya seorang ibu, lihatlah dan dengarlah betapa pedih hatiku," imbuhnya dengan lirih.
Baca Juga: Temuan Kuburan Massal di RS Gaza dengan Sebagian Tangan Jasad Terikat, Tuntutan Pengusutan Menggema
Bekerja selama 3 hari, menggali sekitar 150 martir
Raid Raid Sakr, pejabat pertahanan sipil yang memimpin proses penggalian jenazah dari kuburan massal yang dibuka oleh tentara Israel di halaman Rumah Sakit Nasser, menceritakan pengalaman sulitnya.
"Dalam beberapa hari terakhir, kami menggali sekitar 150 martir. Ada ratusan orang lain yang masih belum ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan," ujarnya dengan perasaan prihatin.
Dia menjelaskan jenazah yang sudah diidentifikasi diambil oleh keluarga mereka masing-masing untuk dimakamkan dengan layak, sementara jenazah yang belum teridentifikasi ditangani oleh tim pertahanan sipil.
Ismail Al-Thawabteh, kepala kantor media pemerintah Gaza, mengatakan, "Ada sekitar 150 jenazah yang ditemukan di dua kuburan massal. Namun, masih ada sekitar 700 orang lainnya yang belum ditemukan sejak penarikan Israel dari Khan Younis pada 7 April."
Dia menambahkan sejumlah besar jenazah ditemukan dalam kondisi terurai, tanpa kepala dan kulit, mengindikasikan tindakan kekerasan yang mengerikan.
Al-Thawabteh menyoroti apa yang terjadi di Rumah Sakit Nasser juga terjadi di rumah sakit lain di Gaza, di mana tentara Israel mengambil jenazah para martir dan menguburkannya dalam kuburan massal, "Namun, tim pemerintah terus bekerja keras untuk mengungkap kejahatan ini dan mengidentifikasi jenazah-jenazah yang ditemukan," tambahnya.
Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.