Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyerukan AS untuk mundur dari upaya mereka memberikan sanksi ke Netzah Yehuda.
Ia mengatakan, dunia menyaksikan hubungan antara AS dan Israel lebih dekat daripada biasanya.
“Setiap upaya untuk mengkritik seluruh unit akan memberikan bayangan besar bagi IDF. Ini bukanlah langkah yang tepat bagi rekan dan teman,” bunyi pernyataan Gallant.
Pada Sabtu (20/4) akhir pekan lalu, Axios mengungkapkan tiga sumber AS terkait masalah itu mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan mengumumkan tindakan terhadap Netzah Yehuda dalam tiga hari.
Mereka mengungkapkan salah satunya terkait kekerasan di Tepi Barat, termasuk insiden terhadap pria Amerika-Palestina, Omar Assad, 80 tahun, yang tewas setelah diikat dan disumpal tentara Israel selama penggeledahan di Tepi Barat, Januari 2022.
Saat itu, AS menyerukan penyelidikan kriminal menyeluruh dan akuntabilitas penuh dalam kasus ini.
Baca Juga: Israel Sewot, Panggil Duta Besar Negara yang Setuju Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
IDF kemudian mengatakan pihaknya menyesali kematian Assad, dan Komandan Netzah Yehuda akan ditegur atas kematian tersebut.
Ia menambahkan bahwa dua tentara akan dilarang bertugas di posisi senipr selama dua tahun, namun tak akan dituntut.
Mereka mengatakan kematian Assad disebabkan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.