Iran juga memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak membantu Israel jika melakukan tindakan militer.
“Jika rezim Zionis [Israel] atau para pendukungnya menunjukkan perilaku sembrono, mereka akan menerima tanggapan yang tegas dan lebih kuat,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam sebuah pernyataan pada, Minggu, dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan Raisi menyusul peringatan serupa yang disampaikan oleh panglima militer Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
Bagheri mengatakan bahwa respons yang jauh lebih besar menanti Israel jika mereka melakukan pembalasan terhadap Iran.
Bagheri menambahkan bahwa serangan Iran terhadap Israel sudah mencapai semua tujuannya.
Ia pun menyebut bahwa operasi serangan ke Israel telah berakhir dan Iran tidak berniat untuk melanjutkannya.
Sebelumnya pada hari Minggu, dia memperingatkan AS bahwa dukungan apa pun terhadap pembalasan Israel akan mengakibatkan pangkalan-pangkalan mereka bakal menjadi sasaran Iran.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, konflik antara Iran dan Israel akhirnya memuncak pada Minggu (14/4/2024) dini hari.
Iran telah meluncurkan serangan udara pertama ke wilayah Israel dengan menggunakan ratusan rudal dan drone bersenjata.
Serangan tersebut merupakan balasan Iran usai Israel menyerang konsulat mereka di Suriah yang menyebabkan tewasnya anggota dan jenderal Korps Garda Revolusi Iran.
Israel melaporkan kerusakan ringan di sejumlah titik dan telah membuka kembali wilayah udaranya usai serangan Iran.
Baca Juga: Iran Rilis Detik-Detik Dimulainya ‘Operation True Promise’ Serangan Iran ke Israel
Sumber : CNN/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.