Salah seorang saksi, Roi Huberman, seorang ahli suara di ABC TV Australia, mengungkapkan kepada jaringan tersebut bahwa dia berlindung di dalam sebuah toko selama insiden tersebut.
"Kami tiba-tiba mendengar suara tembakan, atau mungkin dua kali tembakan, dan kami tidak tahu harus berbuat apa," ceritanya.
"Kemudian, seorang karyawan toko yang sangat terampil membawa kami ke bagian belakang yang bisa dikunci. Dia mengunci pintu toko, lalu memandu kami keluar melalui pintu belakang."
Pelaku diduga beraksi sendirian dan berkonfrontasi dengan "sekitar sembilan orang", lalu ditembak mati oleh seorang polisi yang menghadapinya.
Baca Juga: PM Australia Ngamuk ke Israel karena Serangannya Bunuh Pekerja Bantuan: Pembelaannya Tak Cukup Bagus
Dalam konferensi pers, Cooke menyampaikan bahwa polisi masih berupaya mengidentifikasi pelaku. "Saat ini, saya tidak memiliki informasi tentang pelaku. Saya belum mengetahui siapa dia," ungkapnya.
Meskipun belum ditemukan indikasi tentang motif atau ideologi pelaku, polisi tidak menutup kemungkinan terorisme.
Laporan menyebutkan bahwa layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction di timur Sydney, tepat sebelum pukul 4 sore waktu setempat, setelah menerima laporan tentang beberapa orang yang ditusuk.
Saksi mata mengatakan bahwa tembakan juga terdengar. Seorang inspektur polisi yang berada di dekat lokasi kejadian langsung menghadapi pelaku.
Namun, si pelaku mengancamnya dengan pisau, yang disambut inspektur polisi itu dengan letusan senjata api. Pelaku dilaporkan tewas.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut penusukan massal tersebut sebagai "mengerikan." Albanese mengatakan ia telah diberi informasi oleh Kepolisian Federal Australia setelah serangan oleh seorang pria di Westfield Bondi Junction pada Sabtu sore yang ramai.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri New South Wales Chris Minns menyatakan, "Saya sangat terkejut mendengar tentang peristiwa di Bondi Junction sore ini. Saya ingin berterima kasih kepada Kepolisian NSW, layanan darurat, petugas pertama, dan masyarakat atas keberanian mereka dalam menghadapi insiden mengerikan ini."
Sumber : Associated Press / Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.