ZAPORIZHZHIA, KOMPAS.TV - Serangan drone pada Minggu (7/4/2024) menimbulkan kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia (ZNPP) di Ukraina.
Baik Rusia maupun Ukraina menolak bertanggung jawab atas serangan tersebut, bahkan saling tuduh sebagai pelaku serangan.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan adanya serangan di fasilitas milik Ukraina, yang kini diduduki Rusia itu.
Baca Juga: Cara Canggih Malaysia Kurangi Sampah saat Buka Puasa, Langsung Diubah Jadi Pupuk
Tetapi mereka mengatakan serangan tersebut tak mengancam keamanan nuklir di PLTN tersebut.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengungkapkan di media sosial X, serangan drone itu termasuk tiga tembakan langsung ke fasilitas penahanan reaktor utama.
Ia menambahkan satu orang tewas akibat serangan tersebut.
“Ini jelas pelanggaran yang jelas dari prinsip dasar untuk melindungi PLTN terbesar Eropa,” kata Grossi lewat akun X IAEA, @iaeaorg.
“Serangan-serangan ceroboh seperti ini jelas meningkatkan risiko kecelakaan nuklir besar, dan secepatnya harus dihentikan,” tambahnya.
Otoritas Rusia menuduh militer Ukraina melakukan serentetan serangan terhadap PLTN Zaporizhzhia menggunakan drone yang bisa meledakkan diri.
Namun, pejabat Ukraina membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mereka justru menuduh Rusia telah membahayakan fasilitas nuklir itu, juga populasi yang ada di sekitarnya.
“Insiden di ZNPP adalah bentuk ancaman nuklir Rusia yang menargetkan Ukraina dan komunitas internasional,” bunyi pernyataan pemerintah Ukraina, Senin (8/4/2024), dikutip dari CNN.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, langsung mengutuk apa yang disebutnya sebagai penolakan keterlibatan itu.
Peskov mengatakan serangan drone tersebut adalah praktik yang sangat berbahaya dan memiliki konsekuensi yang buruk dan negatif.
Akibat serangan itu, sebuah truk yang membawa makanan mengalami kerusakan.
Baca Juga: Menlu Iran Berkunjung ke Suriah, Persiapan Perang Lawan Israel?
Sedangkan serangan lainnya mengenai area kargo dari fasilitas tersebut.
Terkait tuduhan Rusia, Ukraina membantah mereka terlibat dalam serangan tersebut.
“Negara penjajah sekali lagi membahayakan fasilitas nuklir, warga sipil, dan lingkungan dari seluruh Eropa,” kata juru bicara Intelijen Pertahanan Ukraina, Andriy Yusov.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.