WASHINGTON, KOMPAS.TV - Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Matthew Miller, Jumat (29/3/2024), menolak kesimpulan pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut Israel melakukan "genosida" di Gaza. Miller menyebut kesimpulan tersebut "tidak berdasar".
Pada Rabu (27/3/2024), pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut tindakan Israel terhadap warga Palestina di Gaza telah "melampaui batas melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza."
Miller menyatakan Washington sepenuhnya mendukung Tel Aviv dalam masalah ini, dan menolak terlibat dalam diskusi tentang kejahatan perang yang mungkin dilakukan Israel.
Miller juga menuduh Albanese membuat "pernyataan antisemitik."
"Kami sudah jelas menyatakan tuduhan genosida itu tidak berdasar. Namun, kami juga sangat prihatin dengan jumlah korban sipil di Gaza, dan itu sebabnya kami berkali-kali mendorong pemerintah Israel untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk meminimalkan korban sipil," tambahnya.
Baca Juga: Biden Diam-diam Setujui Pengiriman Amunisi, Senjata dan Jet Canggih F-35 untuk Israel
Laporan Albanese
Pada Rabu lalu, Albanese menggelar konferensi pers di kantor PBB di Jenewa untuk memaparkan laporannya mengenai serangan Israel terhadap Gaza.
Albanese mengatakan laporan itu disusun setelah dia memonitor dan menganalisis serangan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023.
"Laporan ini menyajikan alasan yang kuat untuk percaya bahwa Israel telah melampaui batas dalam melakukan genosida terhadap Palestina di Gaza," katanya.
Albanese menekankan, Israel tampak memiliki niat yang "mengerikan" untuk secara sistematis memusnahkan seluruh atau "bagian yang signifikan dari orang-orang" di Gaza.
Dia menyimpulkan, tentara dan pejabat Israel merusak prinsip-prinsip hukum dengan terlibat dalam kekerasan, genosida, dan upaya eksterminasi atau pemusnahan rakyat Palestina.
"Israel sedang menerapkan kebijakan kekerasan genosida terhadap warga Palestina di Gaza," tambahnya.
Sumber : Anadolu/United Nations
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.