Hari Kamis malam, kelompok Palestina Hamas menyampaikan visi komprehensifnya kepada mediator Qatar dan Mesir untuk gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan sikapnya melibatkan gencatan senjata di Gaza, pengiriman bantuan, kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka, dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Ditambahkan juga termasuk dalamnya kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel.
Tidak lama setelah pengumuman Hamas, Channel 12 Israel melaporkan bahwa Qatar menyerahkan respons Hamas kepada Israel.
Baca Juga: Israel Buat Pedoman Perundingan Pertukaran Tawanan, tapi Wajibkan Hamas Setuju Bila Ingin Berunding
Radio Angkatan Darat Israel mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan respons Hamas sedang dalam tinjauan pihak Israel.
Israel percaya ada 134 warganya yang ditahan di Gaza setelah angkatan darat berhasil membebaskan dua warga Israel yang ditahan di kota Rafah di selatan Jalur Gaza pada 12 Februari.
Israel telah melakukan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas, mengklaim 1.200 orang warga Israel tewas.
Lebih dari 31.490 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak itu tewas di Gaza, dan lebih dari 73.439 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan barang kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade mematikan terhadap Gaza, membuat warga Gaza, terutama di bagian utara, di ambang kelaparan.
Perang Israel telah membuat 85% populasi Gaza menjadi pengungsi internal di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur Gaza rusak atau hancur oleh serangan Israel, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional dengan putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber : Associated Press / Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.