Kompas TV internasional kompas dunia

Resmi, Biden dan Trump akan Kembali Berlaga di Pilpres AS!

Kompas.tv - 13 Maret 2024, 17:35 WIB
resmi-biden-dan-trump-akan-kembali-berlaga-di-pilpres-as
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pendahulunya, Donald Trump, dipastikan akan kembali berlaga di Pilpres AS pada 5 November 2024 mendatang setelah keduanya melewati ambang batas delegasi untuk mendapatkan nominasi partai masing-masing, Selasa (12/3/2024) malam waktu setempat. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pendahulunya, Donald Trump, dipastikan akan kembali berlaga di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November mendatang.

Keduanya telah melewati ambang batas delegasi untuk mendapatkan nominasi partai masing-masing. Hasilnya, para pemilih AS akan menghadapi pencoblosan serupa Pilpres 2020 dalam waktu delapan bulan ke depan.

Nominasi tersebut akan diumumkan secara resmi pada musim panas tahun ini.

Hasil nominasi pencalonan Pilpres AS yang diumumkan pada Selasa (12/3/2024) malam sebenarnya tidak mengejutkan, karena baik Biden maupun Trump mendominasi pencalonan sejauh ini.

Baca Juga: Donald Trump Kian Dekat Jadi Presiden AS, Menang Lagi di Pemilihan Pendahuluan Republik

Partai Demokrat dan Republik di AS memiliki aturan yang berbeda untuk pemilihan pendahuluan mereka, namun prosesnya pada dasarnya sama.

Setiap negara bagian diberi sejumlah delegasi partai, yang diberikan secara keseluruhan kepada kandidat pemenang, atau secara proporsional, berdasarkan hasil.

Seorang kandidat Partai Republik harus mendapatkan setidaknya 1.215 delegasi partainya selama musim pemilihan pendahuluan untuk memenangi nominasi presiden, sementara kandidat Demokrat harus mendapatkan 1.968.

Pada Selasa, Partai Republik mengadakan pemilihan pendahuluan di Mississippi, Georgia dan Negara Bagian Washington, dan kaukus di Hawaii.

Sementara itu, Partai Demokrat mengadakan pemilihan pendahuluan di negara bagian Georgia, Washington dan Mississippi, serta di Kepulauan Mariana Utara dan untuk Partai Demokrat yang tinggal di luar negeri.

Baca Juga: Lebih 60 Persen Orang Dewasa di AS Meragukan Kemampuan Mental Biden untuk Periode Kedua

Pesaing utama Biden dan Trump telah mengundurkan diri sebelum pemilihan pendahuluan pada hari Selasa, sehingga hasilnya sudah pasti.

Mantan Duta Besar PBB Nikki Haley, saingan terakhir Trump yang tersisa, keluar awal bulan ini setelah kalah di 14 negara bagian dari Trump pada "Super Tuesday".

Meskipun beberapa negara bagian lainnya belum menyelenggarakan pemilihan pendahuluan, karena Trump dan Biden telah melampaui ambang batas delegasi, Pemilihan Umum 2024 kini secara efektif sedang berlangsung.

Dilansir BBC, Rabu (13/3/2024), Biden, 81 tahun, menyatakan pada Selasa malam bahwa dia merasa terhormat karena para pemilih mendukung upayanya untuk terpilih kembali di saat ancaman yang ditimbulkan Trump lebih besar daripada sebelumnya.

Baca Juga: Menteri Israel Cemooh Biden: Trump Pasti Lebih Memudahkan dalam Perangi Hamas jika Jadi Presiden AS

Menyitir tren ekonomi positif, Biden menyebut AS tengah dalam proses kebangkitan, namun menghadapi tantangan di masa depan sebagai negara demokrasi.

Dia juga menyebut tantangan dari negara-negara yang berupaya meloloskan pembatasan aborsi dan menghentikan program-program sosial.

“Saya yakin rakyat Amerika akan memilih untuk membiarkan kami bergerak menuju masa depan,” kata Biden dalam kampanyenya.

Sebagai petahana, Biden memiliki keuntungan dan tak menghadapi tantangan berarti untuk nominasinya dari Partai Demokrat.

Meski ada kekhawatiran dari para pemilih bahwa usia Biden akan membatasi kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas kepresidenan, aparat partai tetap mendukungnya. 


Sementara, Trump, 77 tahun, tetap sangat populer di kalangan pemilih Partai Republik. Trump menitikberatkan kampanyenya untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih pada undang-undang imigrasi yang lebih ketat. Ini termasuk janji untuk menutup perbatasan dan menerapkan deportasi.

Trump juga berjanji memerangi kejahatan, meningkatkan produksi energi dalam negeri, mengenakan pajak impor luar negeri, mengakhiri perang di Ukraina dan melanjutkan pendekatan “Amerika yang utama” dalam urusan global.

Pemilihan Presiden AS akan digelar pada 5 November 2024 mendatang.




Sumber : BBC/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x