Putin juga mengungkapkan, rudal balistik hipersonik Avangard, serta kompleks laser Peresvet, juga telah berada dalam tugas tempur. Kompleks rudal jelajah Burevestnik, dengan jangkauan tak terbatas, hampir menyelesaikan tahap pengujian, begitu pula dengan Poseidon, kendaraan bawah air tanpa awak.
"Pasukan kita juga telah menerima rudal balistik berat Sarmat produksi seri pertama. Segera, kita akan memperlihatkannya kepada Anda dalam tugas tempur di area penempatannya," ucap Putin.
Pada saat yang sama, ia menolak pernyataan pemimpin Barat tentang ancaman serangan Rusia terhadap sekutu NATO di Eropa sebagai "khalayan belaka" dan sekali lagi membantah klaim Washington bahwa Moskow sedang mempertimbangkan penempatan senjata nuklir berbasis luar angkasa.
Putin menuduh, tuduhan Amerika Serikat itu merupakan bagian dari upaya untuk membujuk Rusia melakukan pembicaraan tentang pengendalian senjata nuklir dengan syarat-syarat sesuai kepentingan Amerika Serikat, sementara Washington terus berupaya memberikan "kekalahan strategis" kepada Moskow di Ukraina.
"Sebelum pemilihan AS, mereka hanya ingin menunjukkan kepada warganya, serta orang lain, bahwa mereka terus menguasai dunia," katanya, seraya menegaskan itu "Tidak akan berhasil."
Baca Juga: Ukraina Sebut 31.000 Tentara Gugur Melawan Rusia, Bantah Klaim Moskow
Dalam pidatonya yang sangat fokus pada isu ekonomi dan sosial menjelang pemilihan presiden 15-17 Maret, Putin berargumen bahwa Rusia "membela kedaulatannya dan keamanannya serta melindungi sesama warga" di Ukraina, menyatakan pasukan Rusia memiliki keunggulan dalam pertempuran.
Ia menguatkan klaimnya bahwa Barat bertekad untuk menghancurkan Rusia, mengatakan "mereka membutuhkan ruang yang tergantung, meredup, mati di tempat Rusia sehingga mereka bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan." Mencerminkan pandangan Putin bahwa Barat ingin melihat Rusia menjadi lemah dan tergantung pada mereka, sehingga mereka dapat mengendalikan dan melakukan apa pun tanpa hambatan.
Pemimpin Rusia itu menghormati para prajurit yang gugur di Ukraina dengan momen keheningan, dan mengatakan para veteran militer harus menjadi inti dari elite baru negara, mengundang mereka untuk bergabung dalam program pelatihan baru untuk pejabat sipil senior.
Putin telah beberapa kali mengatakan ia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022 untuk melindungi kepentingan Rusia dan mencegah Ukraina menjadi ancaman keamanan utama bagi Rusia dengan bergabung dalam NATO. Kiev dan sekutunya mengecam itu sebagai tindakan agresi tanpa provokasi.
Pemimpin Rusia itu berkali-kali menyatakan keinginan untuk bernegosiasi mengakhiri pertempuran tetapi memperingatkan bahwa Rusia akan mempertahankan keuntungan taktis di Ukraina.
Sumber : Associated Press / Kremlin
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.