WFP pun menangguhkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke utara Gaza hingga terdapat jaminan keamanan. WFP khawatir dengan keselamtan para stafnya saat ini.
Sementara Wakil Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) Maurizio Martina menyebut blokade total Israel menghambat pasokan pangan ke Gaza.
Saluran air bersih terganggu hingga pasokan air ke Gaza saat ini hanya sejumlah 7 persen dari tingkat pra-serangan Israel.
Martina pun menyebut gagal panen massal terjadi di Jalur Gaza. Kata dia, per 15 Februari 2024, 46 persen tanaman pertanian di Gaza diperkirakan telah rusak.
Menurut data FAO, sejak Israel menyerang, banyak peternakan di Gaza hancur, lebih dari seperempat sumur rusak, dan 339 hektare rumah kaca hancur.
Serangan Israel juga merusak panen jeruk dan zaitun yang selama ini menjadi andalan pendapatan masyarakat Palestina.
Koordinator bantuan kemanusiaan PBB, WFP, dan FAO sepakat bahwa untuk mencegah bencana kelaparan di Gaza, diperlukan gencatan senjata segera sehingga petugas lembaga kemanusiaan bisa bebas memasuki Gaza.
"Jika tidak ada yang dilakukan, kami khawatir kelaparan yang meluas di Gaza hampir tak terhindarkan," kata Ramasingham.
Sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh setidaknya 29.878 orang, termasuk 12.300 anak-anak dan 8.400 perempuan. Lebih dari 70.215 orang juga terluka akibat serangan Israel.
Baca Juga: Biden Tegaskan Dirinya Seorang Zionis, Desak Israel Manfaatkan Kesempatan Perdamaian Palestina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.