Yarmysh menambahkan bahwa rencana pemakaman Navalny saat ini belum ditentukan.
“Kami tak tahu apakah otoritas akan mengganggu jika dilaksanakan seperti yang diinginkan keluarganya, dan yang pantas didapatkan Alexei,” tuturnya.
Sebelumnya pada Sabtu (24/2), janda Navalny, Yulia Navalnaya, menuduh Putin menahan jasad suaminya sebagai sandera.
Ia pun meminta agar segera dilepaskan tanpa syarat apa pun.
“Berikan kami jasad suami saya,” tuntut Yulia dalam sebuah pesan video.
“Anda menyiksanya hidup-hidup, dan tetap menyiksanya saat ia tewas. Anda menghina sisa-sisa orang mati,” tambahnya.
Navalnaya juga menuduh Putin menjadi dalang dari kematian Navalny.
Kremlin sendiri membantah tuduhan itu, menyerukan reaksi Barat atas kematian Navalny berlebihan.
Navalnya tewas pada 16 Februari, di penjara Rusia di dalam Arktik.
Baca Juga: Biden Bertemu Istri Mendiang Navalny, Apa yang Dibicarakan Terkait Kematian Pengkritik Putin?
Saat ini, detail tentang kematiannya tetap menjadi pernyataan, meski otoritas Rusia menegaskan kematiannya alami.
Kelompk Navalny, pun menawarkan 20.000 euro atau setara Rp337 juta, bagi petugas keamanan yang mau mengungkapkan informasi atas kematiannya.
Selain itu, juga bantuan untuk meninggalkan Rusia.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.