Baca Juga: Presiden Brasil Sebut Israel Lakukan Genosida ke Gaza, Samakan dengan Perbuatan Hitler
Pembatasan jemaah salat Jumat di Masjid Al Aqsa dari Oktober 2023 hingga Jumat (16/2/2024) lalu, menjadi yang terlama dalam sejarah, menurut seorang pejabat Dinas Wakaf Muslim di Yerusalem yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengancam akan melancarkan serangan ke Rafah di selatan Jalur Gaza, selama bulan Ramadan jika warga Israel yang ditahan oleh kelompok Hamas, tidak dibebaskan.
"Saya katakan ini dengan sangat jelas: Hamas memiliki pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, sehingga warga Gaza bisa merayakan libur bulan suci Ramadhan," ujar Gantz dalam konferensi di Yerusalem pada Minggu (18/2).
Tentara Israel berencana melakukan serangan darat ke Rafah yang dihuni lebih dari 1,4 juta orang yang sebagian besar pengungsi dari wilayah Gaza lainnya.
Israel mengeklaim serangan ke Rafah bertujuan mengalahkan batalion Hamas yang tersisa di kota yang terletak di perbatasan Jalur Gaza-Mesir itu.
Gantz mengatakan invasi ke Rafah akan dilakukan melalui koordinasi dengan Amerika Serikat dan Mesir untuk meminimalkan korban sipil.
Bulan Ramadan merupakan bulan paling suci dalam kalender Islam, dan tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 10 Maret 2024.
Sejak serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023, hampir 29 ribu warga Palestina diperkirakan telah tewas. Di sisi lain, Israel mengeklaim sekitar 1.200 warganya tewas akibat serangan yang dilakukan Hamas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut serangan Israel telah menyebabkan 85 persen populasi Gaza terusir dari tempat tinggal mereka, 60 persen infrastruktur rusak dan hancur, serta terjadi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sumber : Anadolu/Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.