Kompas TV internasional kompas dunia

Perundingan Gaza Macet Gara-Gara Netanyahu, Qatar: Padahal Ada Momentum Positif Sebelumnya

Kompas.tv - 18 Februari 2024, 16:59 WIB
perundingan-gaza-macet-gara-gara-netanyahu-qatar-padahal-ada-momentum-positif-sebelumnya
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdurrahman Al Thani. Pembicaraan mengenai potensi perjanjian gencatan senjata di Gaza mandek dan tidak berjalan sesuai harapan setelah kemajuan positif dalam beberapa minggu terakhir. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu (17/2) mencatat total kematian di Gaza menjadi 28.858 warga sipil. Adapun jenazah 83 orang yang tewas dalam pemboman Israel dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Israel Tuding Hamas Ambil Bantuan PBB di Gaza, Utusan AS: Tidak Ada Bukti

PM Israel Benjamin Netanyahu tegaskan Israel tidak akan menyerah pada dikte internasional soal masa depan Palestina. (Sumber: Times of Israel)

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dua pertiga dari mereka yang tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Perang ini juga telah menyebabkan kehancuran luas, membuat sekitar 80% dari populasi Gaza mengungsi dan memicu krisis kemanusiaan.

Lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza kini mencari perlindungan di Rafah, yang Israel gambarkan sebagai benteng terakhir pejuang Hamas.

Biden telah mendesak Israel untuk tidak melakukan operasi di sana tanpa "rencana" yang kredibel untuk melindungi warga sipil dan untuk fokus pada gencatan senjata. Mesir mengatakan operasi tersebut dapat mengancam hubungan diplomatik.

Israel mengatakan mereka tidak punya rencana untuk memaksa warga Palestina ke Mesir. Namun, foto satelit baru menunjukkan bahwa Mesir bersiap untuk skenario tersebut. Gambar tersebut menunjukkan Mesir membangun tembok dan meratakan tanah di dekat perbatasan dengan Gaza.

Adapun Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, yang juga berbicara di Konferensi Keamanan Munich, mengatakan bahwa tidak ada niat kami untuk menyediakan area aman atau fasilitas, tetapi kami akan memberikan dukungan kepada warga sipil yang tidak bersalah, jika itu terjadi.

Presiden Abdel Fattah el-Sisi selama pembicaraan telepon dengan pemimpin Prancis Emmanuel Macron menegaskan Mesir menolak dengan tegas "pemindahan warga Palestina ke Mesir dengan cara apa pun," menurut kantor el-Sisi.

Dua pejabat Mesir senior mengatakan Mesir sedang membangun garis pertahanan tambahan dalam zona buffer yang sudah ada, yang membentang 5 kilometer (3 mil) dari perbatasan. Mereka berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan untuk membicarakan detail dengan media.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x